"Ini bisa diambil contohnya saat operasi menghabisi Osama bin Laden kemarin," ujar pengamat intelijen Mufti Makarim saat dihubungi detikcom, Minggu (10/5/2011).
Mufti menjelaskan operasi tersebut adalah operasi CIA. Tapi yang melakukan penyergapan bukan pihak CIA, tetapi pasukan Navy Seal yang berada di bawah kendali Angkatan Bersenjata AS. Dari situ bisa dilihat kerjasama intelijen dan aparat lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mufti berharap, UU intelijen tidak membuat kondisi seperti zaman orde baru. Dimana intel menjadi hal yang menakutkan dan bisa berlaku sewenang-wenang. Menurutnya justru intelijen RI harus meningkatkan kemampuan untuk melindungi aset-aset bangsa.
"Seperti melindungi sumber daya alam kita yang terus hilang. Atau bagaimana agar kita tidak ditipu di luar negeri," kritiknya.
(rdf/lia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini