"Nggak ada firasat apa pun. Dia hanya bilang mau cuti," kata ibunda Sumayani, Suratmi, ketika ditemui di rumahnya, Kampung Bustaman, Semarang, Minggu (8/5/2011).
Rencana cuti disampaikan saat Sumayani mengunjungi ibunya di Semarang, 23 Maret lalu. Cuti 4 hari itu seharusnya diambil 15 Mei pekan depan. Tak diketahui, kenapa dia mengambil cuti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan mata berkaca-kaca, Suratmi menceritakan, tiap kali mau ikut penerbangan, anaknya selalu memberi kabar. Sehari sebelum bertugas ke Papua, Selasa (3/5) lalu, Sumayani menelepon ibunya.
"Dia cuma bilang besok mau terbang. Katanya 6 hari, Senin (9/5) besok sudah pulang," ungkapnya.
Sebelum musibah, Sumayani juga sempat menghubungi ibunya. "Pagi pukul 5, dia telepon dan bilang sudah di NTB. Pukul 10, ngontak lagi, katanya mau berangkat ke Papua," lanjutnya.
Suratmi mengaku shock saat mendengar kabar pesawat Merpati jatuh. Dia tahu Sumayani ikut jadi korban, setelah diberitahu adik Sumayani yang menonton berita di televisi.
Sumayani merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak bertugas sebagai pramugari dan menikah empat tahun silam, ia lebih sering tinggal sendiri di Pondok Candra, Sidoarjo. Sementara, suaminya bekerja di Semarang. Pasangan 'jarak jauh' itu belum dikarunia anak.
(try/nrl)