"Kami menyampaikan tantangan kesehatan ke depan. Indonesia menanggung beban ganda masalah kesehatan, bukan hanya penyakit infeksi, juga pembunuh utama ke depan adalah penyakit non infeksi, seperti jantung dan stroke," ujar Dewan Pakar IDI, Prof Dr Razak Thaha dalam konferensi pers di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (5/5/2011).
Menurut Razak, pendapatan per kapita rakyat Indonesia yang semakin meningkat, menyebabkan 7 hingga 10 tahun ke depan penyakit non infeksi bukan hanya menjadi monopoli kelas menengah ke atas saja. Ke depan, kelas menengah ke bawah juga terancam bahaya penyakit non infeksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ini terjadi, kita memasuki fase yang sangat berbahaya, beban biaya yang ditanggung oleh pemerintah akan semakin besar," terang Razak.
Untuk mengantisipasi hal ini, IDI akan mensosialisasikan langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi hal ini. Salah satunya adalah kembali ke pola hidup sehat.
"7 hingga 10 tahun lagi ini akan terjadi. Dan perangkat untuk mengantisipasi hal ini harus sudah siap 5 tahun ke depan," jelasnya.
(gun/rdf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini