Selama sepuluh tahun, Imam mengabdikan diri untuk NII KW 9 pimpinan Panji Gumilang. Padahal sejak tahun 1997 ia menjabat posisi prestisius di NII. Sampai kemudian ia memutuskan untuk mundur dari NII. Alasannya, ia tak mau lagi meninggalkan ibunya yang sudah lama ia lupakan.
"Separuh waktu saya habis untuk mengurusi NII. Saya menangis melihat Ibu saya kehilangan anak yang merupakan aset mereka untuk bangsa dan negara. Saya merasakan betapa durhakanya saya kepada bapak dan ibu saya," ucap Imam sambil menyeka air matanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena panggilan hatinya itu, Imam akhirnya muncul ke publik. Ia hendak mengungkap keberadaan NII KW 9 yang masih mengancam hingga saat ini. Ia menegaskan kembali bahwa Panji Gumilang adalah pimpinan NII KW 9.
"Saya terpanggil dan saya berinisiatif agar ada penyelesaian supaya umat Islam benar-benar tidak terganggu dalam masalah pendidikannya," harapnya.
Karena itu ia menuturkan apa yang diketahuinya kepada Wakil Ketua DPR siang ini. Ia juga hendak melaporkan Panji Gumilang dan bukti-bukti keterlibatannya di NII KW 9 ke Mabes Polri. Ia tak takut ancaman yang mulai berdatangan.
"Saya rasa yang seperti ini harus diselesaikan oleh polisi," jelasnya.
(van/her)