"Pada Agustus nanti, UI akan menerima mahasiswa baru. Kepada mahasiswa baru yang biasanya menjadi target NII, kami akan menyampaikan bahaya gerakan NII," ujar Direktur Kemahasiswaan UI, Kamarudin, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (29/4/2011).
Dia menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya preventif. "Karena dulu pada awal 2000-an, ketika mahasiswa baru berkumpul di Balairung, mereka (NII KW 9) ini bergentayangan," imbuh Kamarudin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ceramah dalam bentuk semacam kuliah umum itu diberikan kepada mahasiswa dengan menghadirkan mantan anggota NII KW 9. Eks NII KW 9 itu memaparkan kepada mahasiswa modus operandi perekrutan dan cara keluar dari kelompok tersebut.
"Alhamdulillah dibanding kampus lain, UI di 2 tahun terakhir tidak mendapatkan laporan ada mahasiswa yang terjerat NII. Ini memang pernah marak awal-awal 2000-an. Tetapi walapun sekarang tidak semarak yang terjadi di kampus lain, kewaspadaan harus tetap dijaga," tuturnya.
Dia menjelaskan, pada Agustus 2011 mendatang, UI akan menerima mahasiswa baru. Nah, kepada mahasiswa baru yang biasanya menjadi target NII KW 9 itu, pihak UI akan menyampaikan bahaya gerakan NII KW 9 tersebut.
Pada tahun ini, UI pernah mendapat laporan mahasiswa yang hilang. Namun peristiwa yang terjadi sekitar 2-3 bulan lalu itu tidak ada indikasi keterlibatan NII KW 9, sebab si mahasiswa tersebut menghilang lantaran dibawa pacarnya.
"Sekitar setengah bulan lalu juga ada yang menghilang, tapi ternyata karena ada problem dengan keluarga. Saat penggalian ke keluarga, tidak ada indikasi NII karena mahasiswa itu tidak mengikuti pengajian NII dan tidak meminta uang berlebihan," papar Kamarudin.
NII KW 9 ditengarai aktif mencari target kalangan mahasiswa. Karena itu, beberapa universitas seperti UIN Sunankalijaga Yogyakarta dan UGM membuat NII Crisis Center yang antara lain berisi teolog, psikolog dan psikiater sebagai upaya untuk membantu dan melindungi mahasiswanya dari jerat NII KW 9.
(vit/nrl)