Sopir Truk Pengangkut Pasir Merapi Mogok Masal
Sabtu, 12 Jun 2004 11:26 WIB
Magelang - Ratusan sopir truk pengangkut pasir Gunung Merapi melakukan pemogokan di sepanjang jalan Kecamatan Srumbung dan Salam di Magelang. Aksi mogok ini dipicu operasi perijinan alat berat. Para sopir truk yang tergabung dalam Serikat Pengemudi Angkutan Independen merasa kecewa terhadap operasi back hoe atau alat berat untuk mengeruk pasir Gunung Merapi yang tidak berizin. Operasi yang dilancarkan Dinas Pertambangan Kabupaten Magelang beberapa hari terakhir ini mengakibatkan 40 alat berat pengeruk pasir Gunung Merapi tidak beroperasi karena takut. Dan hanya tiga alat berat saja yang beroperasi karena mengantongi surat ijin. Akibatnya, selama satu minggu terakhir ini pengambilan pasir merapi terhambat dan sering terjadi antrian panjang. Gara-gara antrian, dalam dua atau tiga hari satu truk baru bisa memperoleh pasir. Menurut Sudiyono, ketua Serikat Pengemudi Angkutan Indepenen, pihaknya meminta agar alat-alat berat tersebut bisa beroperasi lagi sehingga truk pasir tidak perlu mengantri berhari-hari. "Kita juga meminta kemudahan izin, sehingga para operator alat berat berani beroperasi," tegas Sudiyono.Sampai hari Sabtu (12/6/2004) pukul 11.30 WIB, pemogokan masih berlangsung. Sekitar 300 truk diparkir berjajar di sekitar jalan raya Yogyakarta-Magelang antara Kecamatan Salam hingga Srumbung. Bahkan terdapat antrian panjang dari pertigaan Srumbung hingga derah Jurang Jero untuk mengambil pasir merapi yang saat ini masih beroperasi. Sudiyono menambahkan, akibat banyaknya alat berat yang tidak beroperasi, agar para sopir memperoleh pasir, sering muncul tindakan suap dengan imbalan sejumlah uang agar memperoleh nomor urut yang lebih awal.
(tis/)











































