Kakek Aim adalah bagian dari 200 pasang pengantin yang dinikahkan secara massal di kantor Perusahaan Gas Negara (PGN), Jalan KH Zainul Arifin, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (21/4/2011). Acara nikah massal dalam rangka HUT ke-46 PGN.
Acara ditandai dengan 5 pasang pengantin satu per satu dinikahkan oleh penghulu. Pasangan pengantin tidak hanya berusia muda, namun ada yang pasangan yang berusia lanjut 72 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masing-masing pengantin kompak memberi mahar berupa seperangkat alat salat dan uang Rp 300 ribu. Acara juga dimeriahkan oleh adu silat dan berbalas pantun layaknya prosesi pernikahan Betawi. Peserta disuguhi nasi kotak, kue dan minuman.
"Kita sudah menikah siri sejak tahun 1985 di Bangka. Kita pindah di Jakarta, tinggal di Penjaringan. Kita mau menikah secara resmi sulit sekali prosedurnya. Makanya saya bersyukur sekali hari ini bisa nikah resmi dan tercatat di pemerintah," kata Aim Kani (72) yang selalu menebar senyuman ini. Aim dan
Umalah dikaruniai dua orang anak.
Pasangan lain yang tidak kalah berbahagia, Masdul (24) dan Rahmayanti (24). Pasangan ini mengaku sebelumnya berencana menikah pada 5 April 2011.
"Tetapi, berhubung ada acara seperti ini ya kita ikut saja nikah massal. Ini semua kan difasilitasi dari pakaian dan mahar. Jadi saya lebih ringan biayanya," kata Masdul, warga Cilincing, Jakarta Timur.
Masdul dan Rahmayanti akan membuat syukuran dengan mengundang tetangga dekat setelah resmi menjadi suami istri nanti. "Senang banget perasaannya akhirnya bisa nikah juga," kata Rahmayanti yang terbalut kebaya warna hijau sambil terus menebar senyuman. Kawin…Kawin… Minggu depan aku kawin....
Kawin…Kawin…Tidur ada yang nemenin....
(aan/nrl)