"Sementara ini kami menolak dia dimakamkan di Gunung Jati," ujar Sultan Keraton Kanoman XII, Sultan Muhammad Saladin, saat jumpa pers di Komplek Keraton Kanoman, Jl Kanoman, Kecamatan Kalipan, Kota Cirebon, Selasa (19/4/2011).
Menurut Saladin, pihak-pihak yang dimakamkan di pemakaman keluarga keraton Gunung Jati harus memiliki prinsip-prinsip kehidupan yang baik yang digariskan Sunan Gunung Jati. Aksi bom bunuh diri tidak dibenarkan dalam prinsip yang diajarkan Sunan Gunung Jati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Garis keturunan bapaknya Syarif tidak terkait dengan garis Kesultanan," jelas Saladin.
Pemakaman di Gunung Jati, Saladin melanjutkan, harus seizin Keraton Kanoman dan Kesepuhan. Hingga saat ini, pihak Keraton Kanoman belum menerima permintaan pemakaman tersebut.
"Kalau pun ada permohonan pemakaman kita tidak akan izinkan," tegas Saladin.
"Apakah ada kekhawatiran jika Syarif dimakamkan di Gunung Jati akan menyeret citra negatif Keraton Kanoman?" tanya wartawan.
"Diantaranya itu," jawabnya.
Hingga kini, pihak keluarga Syarif belum tahu kapan akan mengambil jenazah Syarif. Namun sebelumnya ayah Syarif, Abdul Gofur sempat menyebut ada keluarga yang sudah berada di Mabes Polri untuk mengurusi pengambilan jenazah Syarif. Jika sudah diizinkan jenazahnya untuk diambil, pihak keluarga di Cirebon bersiap-siap menjemput jenazah di Bandara Penggung, Cirebon.
(ahy/nik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini