"Saya tidak mengerti dengan laporan itu. Tindakan menyiksa istri itu bukan karakter saya," kata Dahri saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Cafe Hotel Mesra Internasional, Jl Pahlawan, Samarinda, Rabu (13/3/2011).
Menurut politisi Golkar yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi I Bidang Hukum DPRD Kalimantan Timur itu, laporan kekerasan fisik dan psikis yang dilayangkan istrinya ke kepolisian, tidak beralasan. Dia justru mempertanyakan perilaku istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dahri siap meladeni persoalan hukum yang diajukan istrinya ke kepolisian, termasuk rencana pemeriksaan polisi terkait dugaan KDRT. "Saya minta dilakukan pemeriksaan segera terhadap saya. Saya pikir tidak ada masalah langsung memeriksa saya meski saya anggota dewan," sebut Dahri.
Menurut dia, ada 5 orang lain yang tinggal serumah dan mereka juga bisa ditanyai. Terkait laporan istrinya yang menyebutkan tidak diberi nafkah batin, Dahri juga menyampaikan bantahannya.
"Bagaimana bisa saya tidak menafkahi batin? Rumah di Bandung? Rumah di Jakarta, itu saya yang menghidupi. Soal nafkah batin yang tidak cukup, silakan saja maunya bagaimana?" ujar Dahri.
Meski sudah terpublikasi melalui pemberitaan, Dahri mengaku laporan istrinya tidak berpengaruh terhadap kinerjanya sebagai anggota dewan. "Tidak terganggu. Saya ini bertindak berdasarkan fakta hukum dan data. Saya siap dengan fakta-fakta hukum. Demi Allah, demi Rasul, saya tidak pernah memukul istri saya," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Kalimantan Timur Dahri Yasin, dilaporkan istrinya, Yunia Mulyani (40), ke Satuan Reskrim Polresta Samarinda. Dahri diduga telah menganiaya hingga luka memar di lengan kanan istrinya.
Yunia Mulyani yang tinggal di Jl Wahid Sudirohusodo Gang 06 RT 12 Samarinda, melaporkan suaminya, Senin (11/3) kemarin, sekitar pukul 17.00 WITA. Dalam laporannya bernomor: LP/468/IV/2011/Kaltim/Resta Smd, tanggal 11 April 2011, Yunia mengaku mendapatkan dua kali tindakan kekerasan dari suami.
Kejadian pertama, 17 Maret 2011 lalu. Kejadian kedua, 11 April 2011 kemarin, hingga mengakibatkan memar di tangan kanan dan kiri akibat dicengkeram. Tidak hanya itu, menurut Yunia dalam laporan tersebut, sang suami juga menjambak hingga. Yunia juga mengaku tidak diberikan nafkah batin dari suaminya.
(fay/fay)