"Di rumah sakit Grogol itu ada khusus untuk anak-anak dan kelihatannya dia lebih nyaman di situ. Sudah empat atau lima hari," kata penasihat Komnas Perlindungan Anak (PA) Seto Mulyadi kepada detikcom, Selasa (12/4/2011).
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini mengatakan, sebelumnya Fitri sempat dirawat di RS Pondok Indah (RSPI). Namun sepertinya, pihak RSPI tidak sanggup menangani gadis kecil berkulit gelap yang berperilaku sangat aktif tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski dirawat di RSJ Grogol, Kak Seto memastikan Fitri yang akrab disapa Pipit itu tidak memiliki gangguan jiwa. Fitri hanya mengalami gangguan perilaku sehingga memerlukan penanganan khusus.
"Orang mungkin bakal mikir kalau Pipit ini ada gangguan jiwa, tapi itu nggak ada. Pipit hanya ada gangguan perilaku saja, itu terapi psikologis," kata Kak Seto yang sebelumnya sempat menampung Fitri di rumahnya itu.
Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada Fitri? "Dia ini hanya gangguan perilaku dan ada sedikit gejala autis ringan tapi ditimpali dengan kecerdasan yang cukup bagus. Tapi laporan diagnosis yang lebih final mungkin hari Jumat mendatang," kata Kak Seto.
Kak Seto mengatakan, biaya terapi Fitri akan dibantu oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial DKI Jakarta. "Untuk kasus-kasus seperti ini, pemerintah sudah menyatakan siap membantu. Jadi kita harapkan tidak ada beban untuk keluarga juga," katanya.
Fitri menjadi pemberitaan setelah aksinya memanjat tower setinggi 30 meter. Aksi itu tidak hanya dilakukannya sekali saja. Menurut orang tuanya, Fitri memang gemar sekali memanjat. Fitri yang berperilaku tomboy suka memanjat genteng dan atap rumah tetangga-tetangganya.
(ken/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini