Puluhan ribu rakyat Yaman telah turun ke jalan-jalan untuk menggelar aksi demo menuntut pengunduran diri Saleh. Lebih dari 100 demonstran telah tewas akibat kekerasan yag dilakukan aparat keamanan Yaman sejak aksi demo tersebut berlangsung Februari lalu. Untuk membubarkan aksi massa, aparat Yaman kerap menggunakan peluru tajam dan gas air mata.
Para menteri luar negeri dari Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Omar, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab berkumpul di Riyadh, Arab Saudi pada Minggu, 10 April untuk menyerukan pengunduran diri Saleh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tewasnya para demonstran tersebut telah mendorong negara-negara termasuk Amerika Serikat yakin bahwa Saleh kini merupakan penghalang bagi stabilitas di wilayah Timur Tengah. Menurut para analis, Saudi dan AS kini berupaya mengatur pengunduran diri Saleh.
Saleh telah berkuasa selama 32 tahun. Para demonstran menginginkan Saleh untuk mundur secepatnya. Namun pemimpin Yaman itu terus menolak untuk meletakkan jabatannya sekarang. Dia bersikeras bahwa dirinya akan mundur setelah masa jabatannya selesai beberapa tahun lagi.
(ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini