Pasca Bentrokan Mahasiswa, Rektorat Unismuh Makassar Berlakukan Jam Malam

Pasca Bentrokan Mahasiswa, Rektorat Unismuh Makassar Berlakukan Jam Malam

- detikNews
Sabtu, 09 Apr 2011 15:45 WIB
Makassar - Pasca bentrokan mahasiswa di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Makassar, tengah malam tadi, pihak Rektorat Unismuh mengeluarkan hasil keputusan rapatnya. Pihak Rektorat memutuskan memberlakukan jam malam di lingkungan kampus.

Demikian disampaikan oleh Pembantu Rektor IV, Samhi Muawwad kepada detikcom, Sabtu (9/4/2011). Pemberlakuan jam malam tersebut diputuskan dalam rapat yang dipimpin oleh Rektor Unismuh, Dr Irwan Akib.

Dengan pemberlakukan jam malam ini, nantinya kampus akan dikosongkan dari segala aktivitas mahasiswa di malam hari. Selin itu, seluruh mahasiswa Unismuh tidak diperkenankan lagi menginap di dalam kampus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mensinyalir pihak luar yang menyerang sekret UKM Seni Talas, karena usai penyerangan pelaku langsung kabur ke luar kampus, bukan kembali ke Fakultas Teknik seperti yang dicurigai sebelumnya," tutur Samhi.

Samhi menuturkan, pihaknya juga akan mempertemukan pihak korban dengan anggota-anggota UKM Talas dan perwakilan lembaga mahasiswa Fakultas Teknik yang diduga sebagai pihak penyerang. Pelaku yang sebenarnya saat ini masih dilacak oleh pihak Rektorat dibantu oleh aparat.

Saat insiden pemukulan terhadap salah satu mahasiswa Teknik terjadi di dekat Rektorat malam tadi, lanjut Samhi, yang menolong korban adalah anggota UKM Seni Talas. Insiden ini dicurigai menjadi penyebab penyerangan yang menyebabkan satu sepeda motor ludes dibakar dan sejumlah ruangan jadi korban penyerangan pihak tidak dikenal.

Selain itu, tambah Samhi, pihak kampus juga akan membekukan organisasi Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Unismuh, yang disinyalir Rektorat Unismuh kerap terlibat bentrokan dengan mahasiswa Unismuh lainnya.

"Kami akan memulai menurunkan tembok panjatnya, berikutnya ruang tempat ngumpulnya akan kami kosongkan, Mapala itu sebenarnya sudah lama dibekukan oleh Rektor, tapi entah kenapa muncul lagi," tandas Samhi.

(mna/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads