Mengenal Bromo di Tengger

Mengenal Bromo di Tengger

- detikNews
Selasa, 08 Jun 2004 17:22 WIB
Bandung - Meletusnya Gunung Bromo yang ada di Pegunungan Tengger Jatim ini, melengkapi catatan sejarah panjang aktvitasnya. Dari berbagai literatur geologi yang ada, sejarah gunung api di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang ini memang lumayan panjang.Menurut hasil penelitian Mulyadi (1992), aktivitas vulkanis di pegunungan ini dimulai sejak 1,4 juta tahun lalu. Pegunungan yang terdiri dari beberapa tubuh gunung api ini mempunyai pusat erupsi utama yang berbentuk busur.Pada masa pertumbuhannya kegiatan eksplosif (letusan) dan efusif (erupsi leleran) telah membentuk kerucut Nongkojajar sekitar 1,4 juta tahun yang lalu. Kerucut Ngadisari terjadi sekitar 900 ribu tahun lalu, Kerucut Tengger Tua sekitar 300 ribu tahun lalu, Kerucut Cemoro Lawang sekitar 150 ribu tahun lalu dan Kerucut Keciri tidak diketahui umurnya.Pada saat pernah terjadi kegiatan eksplosif yang besar, kerucut-kerucut tersebut sebahagian terhancurkan dan terbentuklah kaldera dengan urutan tertua ke muda, yaitu Kaldera Nongkojajar, Kaldera Ngadisari, Kaldera Keciri, dan Kaldera Lautan Pasir. Pusat letusan ini berada dalam dua jalur yang silang-menyilang yaitu dari timur-barat dan timur laut-barat daya. Dari timur laut-barat daya inilah muncul Gunung Bromo.Kawah yang ada, bergaris tengah kurang lebih 800 meter (utara-selatan) dan kurang lebih 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Diperkirakan, terdapat sekitar 3.500 jiwa yang menghuni kawasan sekitar Bromo ini.Faktor bahaya yang mungkin terjadi biasanya berupa longsoran, erosi, abrasi, banjir dan bahaya letusan gunungapi. Zona bahaya di kedua gunung ini berada pada radius antara 4-8 km dari pusat letusan.Saat ini, kerucut gunung api Bromo merupakan satu-satunya pusat kegiatan post-kaldera Lautan Pasir yang masih menunjukkan aktifitas vulkanik sampai sekarang. Beberapa kerucut yang berada di dalam kaldera Lautan Pasir namun sudah tidak aktif lagi. Belum diperoleh informasi, di posisi mana letusan yang baru saja terjadi hari ini.Lokasi Gunung Bromo memang unik. Terletak tepat di kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger yang merupakan kawasan konservasi alam, terdapat berbagai kehidupan hayati selain aktivitas vulkanisnya. Lautan Pasir yang ada luasannya mencapai 5.250 hektar dan berada pada ketinggian kurang lebih 2.100 meter dari permukaan laut.Di kawasan pegunungan berhawa dingin ini, berdiam suku Tengger yang merupakan warga asli beragama Hindu. Menurut legenda, asal-usul suku tersebut dari Kerajaan Majapahit yang mengasingkan diri. Pada bulan-bulan tertentu, warga suku Tengger ini melaksanakan upacara Kasodo.Biasanya diselenggarakan setiap tahun pada bulan Desember atau Januari saat bulan purnama. Melalui upacara tersebut, masyarakat Suku Tengger memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo.Biasanya, wisatawan suka mengunjungi kawsan Bromo ini pada bulan Juni sampai Oktober dan bulan Desember sampai Januari. Kini, musim baik untuk berkunjung ke obyek wisata itu harus agar tersendat dengan terjadinya letusan hari ini. (nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads