"Kita bikin hijau kekuning-kuningan biar nggak disangka kampanye," celetuk JK dalam seminar 'From LPG Convertion Programme to Subsidy Fuel Reducing Programme' di Fakultas Ekonomi UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/4/2011).
Celetukan JK itu pun disambut gelak tawa para peserta seminar. Menurut penggagas konversi minyak tanah ini, ide itu ada karena melihat tabung gas elpiji yang berukuran 12 kg sudah berwarna biru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK mengatakan, selama ini ada anggapan yang menggunakan elpiji adalah orang yang mampu. Sedangkan yang menggunakan minyak tanah adalah orang miskin. Anggapan itu sebenarnya salah. Kerosin minyak tanah sebenarnya sama mahalnya dengan avtur.
"Itu terbalik. Jadi jangan keliru. 1 Liter minyak tanah setara dengan setengah kilo elpiji," ungkapnya.
Artinya, lanjut JK, efisiensinya jauh lebih besar dengan menggunakan elpiji. Karena itu JK memanggil Pertamina dan meminta menjalankan konversi minyak tanah ini ke seluruh Indonesia selama 4 tahun.
"Seandainya tidak ada konversi ini, maka pemerintah harus membayar subsidi Rp 8 triliun per tahun," jelasnya.
(gus/nvt)