Puing Pesawat Air France Ditemukan, Ada Harapan Temukan Kotak Hitam

Paris - Dua tahun telah berlalu namun penyebab kecelakaan pesawat Air France hingga kini masih misterius. Namun beberapa bagian pesawat Air France yang jatuh ke lautan pada 2009 itu kini telah ditemukan di perairan Atlantik Selatan.

Temuan ini menghidupkan kembali harapan untuk menemukan kotak hitam pesawat guna menyingkap misteri penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

"Selama operasi pencarian di laut yang dilakukan dalam 24 jam terakhir... tim di atas kapal Alucia menemukan bagian-bagian pesawat," demikian pernyataan Biro Investigasi dan Analisis (BEA) Prancis seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (4/4/2011).

"Elemen-elemen ini diidentifikasi oleh para penyelidik BEA sebagai bagian dari bangkai pesawat A330-203 dengan nomor penerbangan AF 447," demikian disampaikan BEA dalam pernyataannya.

Direktur BEA Jean-Paul Troadec mengatakan, mereka berharap akan menemukan kotak hitam pesawat karena serpihan-serpihan yang baru ditemukan itu berada di area terbatas. "Kabar baiknya adalah area puing-puing tersebut relatif terkonsentrasi. Dan ini memberi kita harapan untuk menemukan kotak hitam," ujarnya.

Dijelaskan Troadec, serpihan pesawat yang ditemukan terdiri dari mesin-mesin dan elemen-elemen tertentu sayap.

Operasi pencarian pesawat Air France kembali dilakukan sejak 25 Maret lalu dengan bantuan Alucia, kapal eksplorasi AS. Ini merupakan upaya keempat untuk mencoba menemukan bangkai pesawat guna menyingkap penyebab kecelakaan tersebut.

Tiga upaya pencarian sebelumnya dilakukan oleh militer Brasil dan Prancis. Namun upaya itu gagal untuk menemukan kotak hitam pesawat jenis Airbus A330.

Bos maskapai Air France Pierre-Henri Gourgeon mengatakan, temuan ini merupakan kabar bagus. "Ini memberikan harapan bahwa informasi mengenai penyebab kecelakaan, yang sejauh ini belum terselesaikan itu, akan ditemukan," ujarnya.

Pesawat Air France dengan nomor penebangan Flight 447, bertolak dari Rio de Janeiro, Brasil menuju Paris, Prancis ketika jatuh ke lautan pada Juni 2009 lalu. Seluruh penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 228 orang tewas dalam musibah itu.


(ita/nrl)