Rob Rambini kelahiran Roma, Italia, itu memulai perjalanan yang luar biasa dari OaklandΒ California, Amerika sejak 8 Mei 2010. Ia berlayar selama 10 bulan 27 hari. Rob Rambini selamat bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, pukul 01.30 wita, Minggu (3/4/2011).
Β
Untuk mewujudkan ambisinya itu, Rob Rambini melakukan pelayaran dengan perahu layar yang kecil untuk perjalanan yang sangat panjang dan penuh tantangan tersebut. Kapal yang digunakan type Jensen Marine Cal 30 dengan nama KONA, ukuran 30 feet (10 meter). "Kapal saya ini kecil untuk perjalanan jauh," katanya.
Rob Rambini berencana berlayar seorang diri pada tahun 2006. Namun, ia menunda jadwal perjalannnya. Saat itu, Rob Rambini yang hobi fotografi ini balu belajar teknik berlayar selama setahun pada 2005. "Mental saya tidak siap," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang keberangkatan itu pun menunda kembali perjalanannya karena memperhitungkan cuaca yang buruk. Waktu semakin dekat, akhirnya pria kelahiran 1958 ini memutuskan berlayar pada 8 Mei 2010. "Cuaca memang mudah berubah, setiap empat hari cuaca bisa berubah," kata Rob Rambini.
Setelah persiapan matang, mengumpulkan perbekalan, ia pun berani berlayar. Namun, baru tiga hari meninggalkan San Fransisco, di tengah laut cuaca berubah buruk. Badai menerjang dan ombak setinggi 12 meter menghantam perahu layarnya. Namun ia tak putus asa.
"Layar saya robek, menjadi susah berlayar. Ada pilihan, apakah kembali lagi atau melanjutkan perjalanan ke pulau terdekat Hawaii. Saya pikir jalan terus. Tidak putus asa," kata Rob Rambini dengan bahasa Indonesia yang tersendat.
Rob Rambini memutuskan berlayar ke Hawaii. Setelah menghitung perbekalannya mencukupi, ia melanjutkan perjalanan ke Hawaii. "Di Hawaii saya membeli perbelakan dan membeli layar baru untuk melanjutkan perjalanan lagi menuju Bali," ujarnya.
(gds/fiq)