Dikutip detikcom dari CNN, Selasa (29/3/2011), Khamis Gadhafi yang memimpin pasukan elit ayahnya tiba-tiba menghentikan kunjungannya ke Amerika dan kembali ke Libya, di mana ia telah memimpin pasukan khusus yang dikenal sebagai Brigade Khamis yang terus memburu pemberontak.
Markas brigade tersebut menjadi target dari enam rudal Tomahawk Amerika Serikat semalam. Sejumlah media seperti ABC News mengabarkan Khamis telah menyerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama di Amerika, Khamis menggelar pertemuan dengan sejumlah perusahaan menyangkut teknologi, universitas, dan kontraktor pertahanan. Kunjungannya antara lain menuju San Fransisco, Los Angeles, Colorado, Chicago, Houston, Washington, dan New York. Khamis meninggalkan AS pada tanggal 17 Februari 2011.
Paul Gennaro, wakil presiden senior AECOM, mengaku kecewa setelah mendengar keterlibatan Khamis dalam perang saudara di Libya. Awalnya,program tersebut ditujukan sebagai bentuk kerjasama dengan Libya.
"Kami menyadari hubungan keluarga siswa, tapi kami tidak diberitahu tentang adanya hubungan militer apapun," keluh Gennaro. Mahasiswa itu rencananya diposisikan untuk membantu mengawasi perbaikan kualitas insfrastruktur di Libya yang mulai maju sejak tahun 2007," paparnya.
Sejak tahun 2008, AECOM telah terlibat dalam kerjasama bernilai miliaran dolar dengan Libya untuk modernisasi infrastruktur negara. Perusahaan ini sudah menarik semua karyawan dan keluarganya dari Libya awal bulan ini. Program pelatihan bagi pelajar Libya untuk modernisasi infrastruktur di Libya ini untuk sementara dihentikan.
(van/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini