Mega: Gunakan Mata Hati, Pilihlah Capres yang Paling Cantik

Pelembang - Di hadapan ribuan kaum nahdliyin di Palembang, capres dari PDIP Megawati Soekarnoputri meminta menggunakan mata hati dalam memilih pilpres mendatang. Dan, katanya, pilihlah capres yang paling cantik."Kata orang nomor 2 itu adalah nomor perempuan. Saya bangga. Dan ini merupakan petunjuk dari Allah, maka setiap kali saya selalu katakan pilihlah presiden yang paling cantik. Tapi mari gunakan mata hati, nurani kita, dan pilihlah keinginan kita," kata Megawati Soekarnoputri saat berkampanye di lapangan parkir Stadion Madya Bumi Sriwijaya, Jalan POM IX, Palembang, Jumat (4/6/2004), yang dikemas dalam istigotsah itu.Megawati yang mengenakan batik dan selendang berwarna coklat muda dan abu-abu juga menyatakan berterima kasih atas kesediaan Hasyim Muzadi menjadi cawapresnya dan dukungan dari warga nahdliyin. "Insya Allah kami diridho Allah," katanya.Bukan KoruptorSebelumnya di hadapan peserta kampanye yang sebagian besar warga NU itu, Hasyim Muzadi menyampaikan beberapa alasannya menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri."Pertama dia itu jujur dan apa adanya. Kedua, Ibu Mega bukan koruptor. Ketiga, dia orang Islam. Keempat, perbaikan Indonesia yang sudah dilakukan Megawati Soekarnoputri harus dilanjutkan, dituntaskan," katanya."Saya lebih baik memperkuat orang bersih dan jujur, dibandingkan mengikuti orang kuat," kata Hasyim.Hasyim Muzadi mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, lebih dahulu dibandingkan Megawati. Sebelum ke lokasi kampanye sekitar pukul10.30 WIB, Hasyim menyempatkan diri menemui beberapa tukang ojek di Jalan H Burlian, sementara Megawati hadir di lokasi kampanye langsung dari bandara sekitar pukul 10.45. Dia didampingi putrinya Puan Maharani dan Pramono Anung.Sementara Menag Said Agil Al-Munawar saat kampanye ini bertindak sebagai pembaca ayat suci Al-quran, dan turut memimpin istigotsah bersama KH M. Mudarris, SM.Menurut rencana seusai salat Jumat, Megawati akan mengunjungi Pasar Cinde, dan Hasyim melakukan salat Jumat di Masjid Agung Palembang.Dan setelah dari Palembang, Mega-Hasyim melanjutkan perjalanan ke Jambi, setelah itu terbang ke Manado menggunakan pesawat khusus, F-100. (nrl/)