Tolak Kepsek Diganti, Ratusan Siswa SMUN 1 Makassar Geruduk Kantor Walikota

Makassar - Ratusan siswa SMU Negeri 1 Makassar mendatangi kantor Walikota Makassar, di Jalan Ahmad Yani, Makassar, jumat (25/3/2011). Mereka menolak kepala sekolah Herman Hading dimutasi ke SMU Negeri 2 Makassar.

Dalam aksinya, para siswa yang memakai seragam pramuka ini membawa poster dukungan untuk kepala sekolahnya dan memakai ikat kepala bertuliskan 'Pahe 01' memenuhi halaman kantor Walikota. Para siswa meneriakkan yel-yel 'Pahe for Smansa' dan 'Pahe Don't Go'. Pahe merupakan singkatan dari kata Pak Herman, yang juga sapaan akrab siswa SMU Negeri 1 Makassar.

Menurut Nur Fitriani, siswi kelas 3 IPA 1, saat ditemui Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin di ruangannya, ia shock saat mengetahui kepala sekolahnya diganti oleh Sakaruddin, mantan kepala sekolah SMU Negeri 13 Makassar. Sosok Pahe, lanjut Fitriani, bukan hanya sebagai kepala sekolah semata, tapi juga sebagai orang tua yang mengayomi siswa-siswanya.

"Kami memohon pada Walikota agar bisa memahami perasaan kami, kalau bisa Pak Herman dipindahkan saat kami lulus saja, kami mau ijazah kami ditandatangani beliau, tandatangannya ada hokinya," kata Fitriani sambil berlinang air mata.

Sementara menurut Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin, mutasi kepala sekolah adalah hal yang lumrah di jajaran Dinas Pendidikan Kota Makassar. Penggantian Herman, lanjut Ilham, harus dilakukan untuk membagi kemajuan bagi sekolah lain, seperti yang sudah dilakukan Herman di SMU Negeri 1 Makassar selama 9 tahun.

"Siswa-siswa harus ikhlas melepas Pak Herman, bukan siswa saja yang mencintai sosok beliau, tapi juga saya sebagai Walikota, prestasi beliau harus dibagi ke SMU-SMU lain di Makassar," tutur Ilham di depan sepuluh perwakilan siswa pengunjuk rasa di ruangannya.

Herman yang datang terlambat ke kantor Walikota, kaget menyaksikan aksi mantan siswa-siswanya, yang berani mendemo walikota Makassar. Ia meminta siswa-siswanya agar rela melepasnya yang harus berbakti di sekolah lain.

"Kalau kalian cinta saya, mari kita pulang sama-sama, hentikan unjuk rasa ini, saya selalu cinta kalian meskipun saya tidak lagi bertugas di SMU kalian," kata Herman di depan kantor Walikota, yang diiringi isak tangis dari ratusan siswanya.

Saat meninggalkan kantor Walikota, satu per satu siswa SMU Negeri 1 datang menyalami dan mencium tangan Herman dengan berlinang air mata. Hujan air mata dari para siswa dibarengi gerimis air hujan.
(mna/ken)