Media Malaysia The Star edisi Selasa (22/3/2011) memberitakan, begitu berita tentang video seks itu dilansir, wartawan dibanjiri telepon oleh orang-orang yang ingin mengetahui detail video yang dibuka oleh orang misterius bernama Datuk T tersebut.
Mereka penasaran tentang identitas pria yang berhubungan seksual dengan seorang wanita berkulit putih, diyakini seorang pelacur asing, itu. Mereka juga ingin tahu siapakah Datuk T itu. Banyak di antara mereka yang menginginkan salinan video itu karena mengira pers memiliki kopiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Datuk Seri Nazri Aziz mengecam oposisi yang menuduh Barisan Nasional sebagai pihak yang memunculkan video itu. Dia menuturkan, meski ia belum menonton video itu, ia percaya bahwa orang-orang cukup pintar untuk mengetahui siapa yang benar dan salah.
"Apa pun yang melibatkan anggota parlemen dari Barisan adalah fakta, tapi apa pun yang berhubungan dengan mereka (oposisi) adalah konspirasi," katanya sinis.
Anggota parlemen dari Rembau, Khairy Jamaluddin, merasa aneh bahwa politisi Pakatan Rakyat (oposisi) begitu cepat untuk menyangkal bahwa video itu melibatkan pemimpin oposisi meskipun tidak ada dari mereka yang telah melihatnya.
"Itu hanya disaksikan oleh media. Oposisi tampaknya sangat defensif tentang hal ini. Mungkin ada sesuatu di dalamnya, tapi saya tidak ingin berspekulasi, "katanya.
Sementara anggota parlemen dari Kinabatangan Datuk Bung Mokhtar Radin menyatakan, orang yang mengundang media untuk menyaksikan video itu harus bertanggung jawab atas kegiatannya. Sedangkan anggota parlemen dari Kota Belud, Datuk Abdul Rahman Dahlan, mengimbau semua pihak tetap tenang dan terlalu prematur untuk menarik kesimpulan.
Anggota parlemen dari Sungai Petani, Datuk Johari Abdul, menuturkan, logis bila seorang pria berusia 63 tahun yang memiliki sakit punggung (merujuk pada pemimpin oposisi Datuk Seri Anwar Ibrahim) dan menghadapi masalah beberapa kali, tidak mungkin melakukan hal seperti itu.
Sementara, politisi PAS (Parti Islam Se-Malaysia) Datuk Mahfuz Omar menyatakan, video itu sengaja diarahkan untuk menciptakan masalah sebelum pemilihan umum. Dia mendesak polisi menyelidikinya.
Video seks itu direkam pada 21 Februari. Datuk T mengundang wartawan menyaksikan video itu satu per satu pada Senin 21 Maret. Malam harinya, Anwar Ibrahim menggelar jumpa pers menyangkal dia adalah pria di video itu.
Sedangkan Mendagri Hishammuddin dan PM Malaysia Najib Razak menyangkal tuduhan bahwa polisi terlibat dalam perekaman hubungan seksual itu.
(nrl/vta)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini