Selain Kali Gendol, ada tiga sungai di wilayah Kecamatan Pakem dan Cangkringan yakni Kali Opak, Kuning dan Boyong yang juga meluap. Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai masih berjaga-jaga. Sebagian lagi terutama di wilayah Desa Argomulyo, Cangkringan dan Sindumartani ada yang diungsikan untuk sementara.
"Banjir Kali Opak dan Gendol yang terjadi mulai sore hingga malam ini tergolong besar. Ada tanggul dan jembatan darurat yang ikut hanyut terbawa banjir lahar," kata Camat Cangkringan Samsul Bahri ketika dihubungi detikcom melalui pesawat telepon, Sabtu (19/3/2011) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga dan relawan berjaga-jaga di sekitar tanggul. Saat ini banjir mulai surut setelah hujan reda," katanya.
Selain itu, kata Samsul ada tiga orang warga yang kakinya melepuh akibat menginjak tumpukan material pasir di Kali Gendol yang sudah lima bulan ini masih panas. Tiga orang sempat dibawa ke RS Panti Nugroho, namun sudah diperbolehkan pulang.
"Pasir yang ada di tengah kali itu masih panas, karena itu kami meminta warga bila banjir jangan berada di pinggir sungai. Asap berbau belerang juga masih sering muncul," katanya.
Untuk mengantisipasi agar tidak ada korban jiwa kata samsul, pihaknya telah meminta warga yang tinggal berdekatan dengan bantaran Kali Opak maupun Gendol untuk mengungsi ke tempat aman. Pihaknya juga telah koordinasi dengan Camat Ngemplak dan Prambanan untuk terus memantau banjir.
"Sebab bila banjir sudah sampai pertemuan Kali Opak dan Gendol yang paling rawan adalah wilayah Ngemplak dan Prambanan," katanya.
(bgs/her)











































