"Kalau menyewa lapangan futsal kami nggak mampu. Lumayan disini bisa dipakai. Cuma kalau hujan langsung terendam sampai selutut. Kita nunggu saja samapi surut dan kering," kata Jacki (19) warga RT 10/4 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (18/3/2011).
Bagi masayarakat padat penduduk dan miskin di bibir sungai Banjir Kanal Barat (BKB) tersebut, tanah kosong merupakan hal mustahil. Warga yang kesulitan mencari lahan bermain dan olahraga lalu melirik endapan lumpur sungai mengering itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pagi atau sore hari, suasana menjadi riuh. Anak kecil berlarian sementara pemudanya bermain bola. Beberapa anak memilih mandi dan bermain air di sungai yang berwarna coklat. Saat bola ditendang melenceng ke sungai, pemain amatir tersebut harus nyemplung berbasah-basah mengambil bola.
"Lumayan buat tanding bola 17an nanti," seloroh Iman terdengar menghibur diri.
(Ari/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini