"Mudah-mudahan di akhir tahun 2011 kondisi di halte-halte sudah berubah," ujar Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono, di Gedung Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (17/3/2011).
Pris mengakui, dalam pengoperasian TransJ pastinya Dishub mengalami berbagai hambatan seperti jalur yang belum steril, masalah fasilitas BBG, dan perpotongan jalur di dekat pintu tol yang tertutup akibat padatnya kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbaikan halte rencananya akan dilakukan dengan pengecatan ulang, membersihkan tempelan-tempelan kertas, membenahi lantai yang menganga, serta memperbaiki atap jembatan yang mulai rusak," jelasnya.
Tak hanya memperbaiki kondisi fisik halte, Dishub bersama BLU juga berencana menambahkan beberapa fasilitas di halte agar terlihat semakin menarik. Tiap halte rencananya tambahkan kipas angin, juga layar LCD untuk memberikan informasi perjalanan.
"Kita akan coba pakai display dan membeli LCD kecil seperti di airport. Layar itu akan memberikan waktu perjalanan halte selanjutnya, jadi akan ada countdown waktu untuk ke haltenya. Jadi biarkan orang menunggu tapi dengan kepastian," imbuhnya.
Saat ini, seluruh koridor busway telah menampung 330 ribu penumpang per harinya dengan koridor terpadat yakni Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) yang mencapai 43 ribu penumpang per hari dan Koridor I (Blok M-Kota) yang mencapai 80 ribu penumpang per hari.
Tahun ini, rencananya Dishub juga akan menambah 44 bus gandeng dan mempersiapkan pembangunan Koridor XI (Kampung Melayu-Polu Gebang). "Yang jelas kita memastikan BLU TransJakarta akan terus meningkatkan level of service-nya setiap saat," tegas Pris.
(lia/irw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini