Susno Disarankan Anggota DPR Bikin Buku Tentang Mafia Pajak

Susno Disarankan Anggota DPR Bikin Buku Tentang Mafia Pajak

- detikNews
Rabu, 16 Mar 2011 12:48 WIB
Jakarta - Mantan Kabareskrim Kombes Pol Susno Duadji diminta masukannya terkait kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus Tambunan. Karena punya banyak info, Susno disarankan anggota DPR Ahmad Yani untuk membuat buku tentang mafia pajak.

"Nggak usahlah Pak Susno buka kembali. Kasus ini sulit dibongkar. Saya sarankan kalau ada info, telan saja sendiri, jangan bongkor-bongkar lagi. Kita nggak serius, bangsa ini tidak menangani secara serius. Besok saja setelah Bapak pensiun bikin buku memoar terkait kasus ini," kata Ahmad Yani.

Hal itu disampaikan anggota Komisi III dari PPP itu dalam rapat dengar pendapat Panja Pemberantasan Mafia Pajak dan Perpajakan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/3/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendengar hal itu, Susno tersenyum. "Masalah yang tadi disampaikan Pak Yani, itu ide bagus. Tapi yang dibuka sudah tidak ada lagi, sudah telanjang," ucap Susno yang disambut tawa peserta rapat.

Dalam rapat itu, Didi Irawadi Syamsudin dari Fraksi Partai Demokrat mengatakan, Susno sudah banyak berubah. "Saya melihat Pak Susno ini sudah banyak berubah, lebih kalem, lebih lembut. Kenapa?" imbuhnya.

Susno menanggapi komentar itu dengan mengatakan, mungkin kesan lembut itu muncul karena sudah masuk 'pesantren' selama 9 bulan. Pesantren yang dimaksud Susno adalah tahanan. Ucapan Susno lagi-lagi membuat anggota DPR tergelak.

"Lagi pula istri saya dari Solo, jadi selalu mengajarkan saya lembut seperti orang Jawa. Waktu saya di 'pesantren', istri saya sering datang memberi pencerahan rohani," kata Susno yang mengenakan pakaian dinas lengkap.

"Coba kalau istri saya dari kampung yang sama, ramailah kita. Istri saya menjaga saya agar tidak liar seperti waktu di kampung," sambung Susno.

Hingga pukul 12.30 WIB, RDP yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB masih berlangsung. Pemanggilan Susno merupakan lanjutan dari rapat panja pekan lalu. Pada rapat itu, DPR memanggil Brigadir Jenderal Edmon Ilyas dan Brigadir Jenderal Raja Rizman. Mereka berdua adalah mantan Direktur II Ekonomi Khusus Polri yang sempat menangani kasus Gayus.

(vit/fay)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads