"Awalnya yang diperiksa 7 orang, tapi bertambah terus. Sekarang ada 28 orang yang diperiksa," ujar Kadispen TNI AD Brigjen Wiryantoro kepada detikcom, Selasa (15/3/2011) malam.
Wiryantoro menambahkan hal tersebut merupakan bukti keseriusan TNI AD menyelesaikan masalah ini. Dia pun memastikan proses hukum akan terus berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiryantoro menjelaskan awalnya, justru Charles Mali dan kawan-kawannya yang duluan membuat masalah dengan memalak anggota Yonif 744. Motor anggota TNI AD pun sempat dirusak para pelaku. Namun dia juga menyayangkan tindakan para oknum TNI AD yang berlebihan hingga mengakibatkan nyawa Charles Mali melayang.
"Kasus ini tetap akan kami proses. Bukti keseriusan TNI AD menangani masalah tersebut," tutup jenderal bintang satu ini.
Awalnya tanggal 5 Maret lalu, seorang personel TNI yang hendak pulang ke markas dipalak oleh pemuda setempat. Motor anggota TNI itu pun sempat dirusak oleh Charles Mali dan rekan-rekannya. Saat itu, personel TNI yang bersangkutan berhasil melarikan diri.
Sempat ada upaya untuk melakukan klarifikasi dari pihak TNI. Namun saat didatangi ke rumah, para pelaku pengeroyokan ini melarikan diri. Hanya ada orang tua para pelaku.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Charles Mali diantar orang tuanya ke markas Yonif 744 pada Minggu (13/3/2011). Namun beberapa oknum TNI yang emosi malah menganiaya pemuda tersebut. Charles akhirnya tewas. Ibu Charles, Modesta Dau merasa sangat bersalah, sehingga akhirnya tewas karena syok.
(rdf/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini