"Apa benar itu Kasat Reskrim Pak Dodi? Astaghfirullah. Saya tadi di-BBM-in teman-teman nggak percaya. Kaget saya. Pak Dodi itu orangnya baik dan ramah," kata Kanit Reskrim Polsek Jagakarsa Iptu Rusdi Dalby pada detikcom, Selasa (15/3/2011).
Sebelum ditempatkan di Polsek Jagakarsa, Dalby pernah menjadi anak buah Dodi di Polres Jakarta Selatan. Dodi kala itu menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan. Dalby mengaku pernah jalan ramai-ramai bersama Dodi. Selain baik dan ramah, Dodi tak pernah memilih-milih dalam berteman meski itu anak buahnya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dodi lulusan Akpol tahun 1995 dan alumni SMA Negeri 1 Jember tahun 1991. Dodi menikah dengan Silvana Said pada 24 Oktober 1998. Dalam akun Facebooknya pada 10 Februari, Dodi menulis status 'komitmen dan konsisten diawali dr diri kita sendiri..'. Sejumlah teman-teman Dodi memberikan semangat dan mendoakan Dodi agar cepat sembuh.
"Semoga lekas sembuh cak dodi... Amiin," kata Yudha Bhakti di wall Facebook Dodi.
Sebelumnya sebuah paket berisi buku dan benda mencurigakan diduga 'bom' dikirim untuk tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga ketua DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla. Saat diperiksa dengan metal detector, ada bunyi yang keluar dari buku yang belakangan diketahui berjudul 'Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosa Mereka Terhadap Islam dan Kaum Muslimin'. Kabel terlihat menjuntai.
Sambil menunggu Gegana tiba di lokasi, Kompol Dodi melalui instruksi via telepon, mencoba menjinakkan bom di dalam buku. Dia merobek kover buku yang tebal dengan cutter, lalu merobek halaman per halaman. Air dikucurkan ke buku atas petunjuk rekan Doni yang memberi instruksi lewat ponsel.
Namun naas menimpa Dodi. Saat menarik bagian tengah buku, tiba-tiba bom meledak. Telapak tangan kiri Dodi pun putus dan jari-jari tangan kanan rusak. Dodi yang mengenakan baju safari abu-abu dilarikan ke RSCM.
(gus/nrl)











































