Jakarta - Hingga Jumat (27/5/2004) siang ini belum tercapai kesepakatan harga cetak surat suara pemilihan presiden antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan empat percetakan. Padahal Panitia Pengadaan Jasa Cetak Surat Suara menjadwalkan pekerjaan pencetakan untuk provinsi terjauh harus dimulai besok."Kalau mereka sudah setuju, malam ini juga tanda tangan kontrak dan besok sudah bisa mencetak," kata Wasekjen KPU, Sussongko Soehardjo, di ruang kerjanya, Jl.Imam Bonjol, Jakpus.Film cetak surat suara pilpres dan surat
delivery order (DO) kertas telah tersedia di gedung KPU, untuk kemudian diserahkan pada percetakan yang telah menandatangani kontrak.Sussongko mengakui, masih ada selisih yang signifikan antara harga patokan sendiri (HPS) KPU dengan yang ditawarkan percetakan. "Kami inginnya kurang dari Rp 100 per lembar, lha mereka mintanya lebih dari Rp 100," ujar Sussongko tanpa bersedia merinci nilai pasti HPS KPU dan yang ditawarkan percetakan.Empat percetakan yang masih ditunggu jawabannya adalah; PT Temprina Media Grafika, PT Temprint, PT Kartikanaya dan PT Gramedia. "Mereka akan mencetak surat suara pilpres yang akan dikirim ke provinsi NAD, Papua, Irian Jaya Barat, Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara. Termasuk wilayah kepulauan yang sulit dijangkau lainnya," paparnya.Lebih lanjut Sussongko mejelaskan, setelah kontrak dengan empat percetakan di atas selesai, pihaknya akan meneruskan dengan penunjukan percetakan surat suara pilpres untuk propinsi lainnya. Sehingga nantinya, pencetakan 150 juta lembar surat suara akan dikerjakan oleh maksimal 20 buah percetakan.Dia menegaskan, untuk keperluan pengadaan logistik vital ini, KPU tidak melakukan pembelian kertas baru. Alasannya, KPU masih memiliki stok kertas surat suara sisa cetak pemilu legislatif sekitar 1.700 ton. Sebanyak 1.386 ton tersimpan di gudang milik pabrik kertas Leces di Medan, Surabaya, Jakarta dan Makassar. "Sisanya masih berada di percetakan kemarin (pemilu legislatif) dan akan kami tarik ke percetakan pilpres yang baru ini nanti," tambahnya.Selain itu, KPU juga memiliki sisa kertas formulir. Sebanyak 3.027 ton berada di gudang PT Leces dan 8.000 ton lagi masih berada di percetakan PT Surabaya Agung, Surabaya. Pekerjaan pencetakan formulir ini akan diserahkan ke percetakan yang mampu di masing-masing provinsi.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini