Menurut saksi-saksi mata seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (10/3/2011), sekitar 200 demonstran kembali melancarkan aksi protes di kota produsen minyak, Qatif pada Rabu, 9 Maret waktu setempat.
Sebagian besar demonstran adalah pria muda. Mereka menuntut pembebasan para tahanan politik yang menurut mereka ditahan tanpa diadili. Para demonstran juga menuntut reformasi di negeri itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi protes ini merupakan pendahuluan dari demo yang dijuluki sebagai "Hari Kemarahan" yang rencananya akan digelar Jumat, 11 Maret besok. Aksi tersebut dimaksudkan untuk menuntut penggulingan keluarga kerajaan Saudi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Saud al-Faisal mengatakan, dialog merupakan cara terbaik untuk mendatangkan perubahan di Saudi. Petinggi Saudi itu mengancam akan mengambil tindakan keras terhadap para aktivis yang berunjuk rasa di jalanan.
Di Saudi, aksi-aksi protes dinyatakan terlarang dan dianggap ilegal.
(ita/nrl)