Waspadai Penelepon yang Mengabarkan Keluarga Kecelakaan!

Waspadai Penelepon yang Mengabarkan Keluarga Kecelakaan!

- detikNews
Rabu, 09 Mar 2011 14:02 WIB
Jakarta - Seorang penelepon gelap tiba-tiba menghubungi telepon selular dan mengabarkan keluarga Anda kecelakaan. Jangan panik dulu, karena bisa saja penelepon itu adalah
penipu.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar mengatakan, modus
seperti itu sudah banyak terjadi. "Anak saya juga pernah kena," kata dia kepada
wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (9/3/2011).

Baharudin mengatakan, penipuan itu banyak modusnya. Salah satunya, mengabarkan bahwa salah seorang keluarga kita mengalami kecelakaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi sejauh ini kita belum pernah menerima laporan seperti itu," imbuhnya.

Modus kali ini, si penipu menelepon siswa dan mengaku sebagai orangtuanya. Kepada
siswa itu, penipu meminta agar anak tersebut mematikan teleponnya. "Setelah nomor telepon anaknya mati, nanti dia menelepon orangtuanya," ujar Baharudin.

Kepada orangtua siswa, penipu mengaku sebagai guru di sekolah anaknya belajar. Dia
lalu mengabarkan jika anaknya mengalami kecelakaan.

"Lalu nanti meminta untuk transfer uang ke rekening pelaku karena harus segera
memasukkan anaknya ke ICU," sambun dia.

Orangtua siswa akhirnya mempercayai pelaku karena saat menelepon, telepon anaknya
tidak aktif. Dalam kepanikan, orangtua siswa itu lalu mentransfer sejumlah uang ke
rekening pelaku.

"Tapi setelah dicek ke rumah sakit, anaknya nggak ada. Dan orangtuanya lalu kembali
menelepon anaknya dan ternyata aktif, ternyata anaknya nggak kecelakaan," jelas Baharudin.

Baharudin mengimbau masyarakat untuk tidak segera merespons permintaan pelaku untuk mentrasfer uang bila mendapat telepon semacam itu. "Ini jangan segera dilayani, biar dia mengaku sebagai siapa saja," pesan dia.

Baharudin mengimbau agar masyarakat mengecek ulang informasi seperti itu. "Hubungi pihak sekolah, apakah anaknya sudah pulang atau belum," katanya.

Masyarakat juga diimbau untuk menghubungi rumah sakit untuk memastikan ada tidaknya keluarga yang dirawat di rumah sakit yang disebut pelaku. "Jangan langsung percaya," tutup Baharudin.

(mei/vit)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads