Jakarta - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menarik sebagian produk minuman dalam kemasan
Ribena. Produk yang tersisa, diawasi. Hal ini dilakukan menyusul keracunan yang menimpa puluhan siswa SD di Surabaya setelah mengonsumsi
Ribena gratis.Demikian dinyatakan Kepala BPOM Sampurno di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakpus, Kamis (27/5/2004). "Sejauh ini baru ditemukan 2
bacth, makanya kami tarik dari pasar. Namun untuk
batch yang lain, kami masih melakukan pengawasan. Saat ini kami sedang melakukan penelitian mengenai penyebab keracunan," papar Sampurno.Dijelaskan, penelitian lebih diarahkan ke pencemaran zat kimia, karena mikroba sulit untuk tumbuh pada pH3. "Investigasi hingga saat ini masih terus dilakukan," kata Sampurno.
Pihak RibenaSementara dalam siaran pers yang diterima detikcom, produsen
Ribena yang berbendera GlaxoSmithKline (GSK) sedang menyelidiki keluhan atas 40 pelajar SD Bharaya Jaya Surabaya yang mengalami mual, muntah dan pusing setelah meminum Ribena yang dibagiakan pada waktu acara promosi yang dilakukan di SD itu.GSK bekerja sama dengan BPOM, dokter RS dan Polres Jatim mengindentifikasi penyebab sakit itu. GSK sudah mengirimkan contoh minuman yang telah dibagikan ke kantor polisi untuk dianalisis.Minuman
Ribena yang dikemas dalam kemasan tetrapak kotak, dibagikan kepada anak-anak, memiliki nomor
batch produksi 16074 dan 180704 tertera di bagian atas kemasan.Produk ini dibuat di Malaysia dan masa kadaluwarsanya jatuh pada bulan Juli 2004. Sebagai langkah pencegahan, sementara GSK melakukan penyelidikan, konsumen dimohon untuk tidak mengonsumsi minuman dengan nomor
batch di atas.
Ribena Tetrapak dari
batch tersebut di toko-toko akan segera ditukar. Kepada konsumen yang membutuhkan informasi dan bantuan lebih lanjut menghubungi nomor telepon 021-252 3603.GSK menjelaskan,
Ribena dibagikan kepada 900 pelajar SD Bharata Jaya Surabaya pada saat acara promosi Ribena di sekolah. Dua jam kemudian 40 pelajar merasa mual, muntah dan pusing, 32 pelajar segera dikirim ke RS terdekat. Sebanyak 29 anak dapat segera dipulangkan setelah mendapatkan perawatan ringan.GSK mengaku selama dua bulan terakhir, telah mmembagikan
Ribena di 100 sekolah di Jakarta, 30 sekolah di Bandung, 38 di Semarang, 20 di Surabaya dan 20 di Medan. Secara keseluruhan, seudah sekitar 100 ribu anak-anak di Indonesia mencoba
Ribena selama masa promosi dan tidak ada laporan sakit karena mengonsumsi minuman ringan tersebut.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini