"Perbedaan pendapat dalam hak angket kemarin bukan sesuatu yang prinsipil, sayang kalau sampai menggoyang pemerintahan. Koalisi mestinya tidak perlu bubar," ujar anggota Wantimpres, Jimly Asshidiqie saat berbincang dengan detikcom, Minggu (27/2/2011).
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, bila perbedaan pendapat menyangkut impeacment maka hal tersebut baru bisa menggoyang koalisi. Sehingga koalisi bisa dirubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun kecewa dengan sikap fraksi Golkar dan PKS yang mendukung hak angket mafia pajak, Jimly berharap pada petinggi Demokrat berfikir lebih arif. Mengubah format koalisi justru merugikan semua pihak.
"Ini bukan sekedar kesetiaan atau tidak. Saya berharap para politisi membangun kepentingan yang lebih mulia dibanding soal setia atau tidak," imbuhnya.
Wacana untuk mengeluarkan Golkar dan PKS dari partai koalisi kembali menguat setelah hak angket mafia pajak bergulir di DPR. Demokrat Cs meminta agar kasus mafia pajak tidak perlu sampai ke hak angket, namun Golkar, PKS yang bergabung dengan PDIP tetap bersikeras untuk menggolkan hak angket tersebut.
Hak angket mafia pajak sendiri akhirnya ditolak oleh parlemen lewat mekanisme voting. Hasil voting menunjukkan keunggulan 2 suara pihak yang menolak hak angket atas lawannya. Posisi akhir suara relatif tipis, 266 lawan 264.
(her/mei)