Pekanbaru - Dalam sebulan, empat orang pekerja kayu balak di kawasan hutan Senepis Dumai Riau, tewas diterkam harimau sumatera (Panthera tigris sumatransis). Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka-luka.Kawasan hutan Senepis yang dijadikan kawasan koservasi harimau sumatera di Dumai terpaut 250 km arah utara dari Pekanbaru hingga kini masih berlangsung pembalakan haram. Kawasan hutan yang masih rimbun akan kayu alamnya itu menjadi sasaran empuk para tauke kayu yang sebagian besar bersal dari Sumatera Utara.Padahal di kawasan itu, selama ini menjadi habitat harimau sumatera. Namun demikian, para pekerja kayu balak terus menerus menggerogoti hasilnya. Akibatnya, terhitung sejak 14 April hingga 15 Mei 2004, empat orang pekerja kayu balak tewas diterkam harimau."Berdasarkan imformasi yang kami himpun dalam sebulan ini, empat orang para penebang liar di kawasan hutan Senepis tewas diterkam harimau. Sedangkan empat orang lainnya, mengalami luka-luka," kata Kepala Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Dumai, Jusman kepada detikcom, Rabu (19/5/2004).Ke-4 korban tewas itu antara lain, Herman asal Sumatera Utara, Ujang, Sumatera Selatan dan dua orang lagi, Usmandasar dan Tulus merupakan warga Dumai. Sedangkan empat korban luka-luka yang sebelumnya dirawat di RSUD Dumai kini telah kembali ke rumahnya masing-masing. Dua orang asal Sumatera Selatan dan dua orang lagi dari Dumai."Mereka berkelompok sebagai penebang liar di kawasan hutan Senepis. Mereka diterkam harimau ketika sedang tertidur di dalam tenda yang mereka bangun di tengah hutan tersebut. Empat tewas, empat orang lainnya luka-luka," ujar Jusman ketika dihubungi melalui telepon.Menurut dia, para penebang liar itu umumnya berasal dari luar kota Dumai yang direkrut para taoke mereka dari Sumatera Utara dan Pulau Jawa dan dipekerjakan di hutan-hutan yang ada di Kelurahan Sungai Sembilan (Senepis), Bukit Timah (Bulu Hala) dan Pelintung (Santa Hulu).Menurut dia, sejak Agustus 2002 sampai September 2003 terdapat tujuh orang warga Kelurahan Sungai Sembilan dan Pelintung tewas akibat diterkam harimau. Hewan langka itu mengamuk karena tempat tinggal mereka terganggu dan kelaparan, sehingga kadang masuk keperkampungan.Menurutnya, di kawasan hutan Kota Dumai diperkirakan terdapat 40 ekor harimau sumatera. Beberapa ekor di antaranya sering keluar-masuk kampung mengancam masyarakat karena kelaparan. Pemerintah Kota Dumai telah menjadikan kawasan hutan Senepis seluas 60.000 hektare sebagai kawasan konservasi harimau. Sebenarnya luas hutan tersebut mencapai 80.000 hektare namun kawasan inti 60.000 hektare dan kawasan penyangga 20.000 hektare."Pemerintah Kota Dumai telah mengeluarkan larangan perambahan hutan di kawasan tersebut. Dalam waktu dekat ini, kita bersama WWF (World Wildlife Fund for Nature) akan membentuk tim dalam rangka penyelamatan kawasan hutan Senepis," urai Jusman.Tingginya konflik antara harimau dengan manusia ini, katanya, tidak terlepas, karena terjadi perusakan yang luar biasa atas habitat hewan. Terutama lagi hilangnya hutan akibat penebangan liar. "Padahal saat ini yang tersisa hanya harimau sumatera saja, sedangkan jenis lainnya sudah musnah baik harimau jawa maupun bali," kata Jusman.
Tinggal 82 EkorKekhawatiran yang sama juga diungkapkan Direktur LSM Tropika Harijal Jalil. Menurutnya bahwa saat ini di Riau hanya terdapat 82 ekor harimau lagi, padahal pada tahun 1998 populasi hewan ini masih tersisa sekitar 200 ekor."Dari 82 ekor itu, 35 ekor di antaranya berada di kawasan hutan Senepis, Kabupaten Rokan Hulu dan Kota Dumai. Mereka makin terancam karena kawasan hutan itu akan habis ditebang. Akibatnya, selama tahun 2003 ini saja, sudah enam ekor harimau yang direlokasi oleh pihak BKSDA dari hutan Dumai ke Taman Safari Bogor," ujar Harijal kepada detikcom.Berdasarkan catatan Tropika telah terjadi sekitar 28 kasus gangguan manusia terhadap harimau sumatera di seluruh Provinsi Riau pada periode 2001-2002. Sedangkan 17 kasus terjadi pada periode 2002-2003, dan menyebabkan 14 orang tewas dan 6 harimau sumatera mati.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini