"Ya itu pasti kerja intelijen musuh. Bukan intelejen pemerintah, pasti intelejen dari luar," kata Hendro yang di sela acara Gramedia Book Fair di Istora, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2/2011).
Salah satu indikasi yang dia jadikan pedoman adalah pola kekerasan yang terjadi. Menurut dia, kekerasan agama bukan sesuatu kebudayaan atau kebiasaan bangsa Indonesia, sebab selama berabad-abad antar umat beragama di Indonesia tidak pernah saling mempermasalahkan perbedayaan yang ada di antara mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain terjadinya kekerasan tersebut juga menimbulkan keheranan bagi dirinya. Seharusnya tindakan yang demikian bisa dicegah sebab hingga saat ini keberadaan lembaga seperti Kodim dan Koramil di daerah-daerah masih kuat.
"Saya melihat banyak hal yang terbengkalai," sambung Hendro tanpa merinci hal apa yang terbengkalai tersebut.
(lh/fiq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini