Seorang mahasiswa Indonesia di negeri kaya minyak itu kepada detikcom menyatakan, suasana Tripoli semakin panas. Terdengar suara tembakan-tembakan. Kondisi ini diperparah dengan pidato Khadafi yang mulai hari ini menyerukan tentara untuk menumpas para pemberontak, dan akan menyapu bersih sampai ke rumah-rumah dan akan memerangi demonstran sampai darah terakhir.
"Tolong media membantu kami agar mendesak Presiden untuk mengamankan WNI yang di Libya," harapnya, Rabu (23/2/2011).Β
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prediksi saya bakal pecah kerusuhan dan kekerasan yang lebih parah setelah seruan Khadafi tersebutΒ dan demonstran nggak mau ngalah juga," ungkapnya.
Dia menuturkan, kondisi Libya sekarang berkembang dengan cepat. "Harus ada langkah-langkah penting segera dari pemerintah pusat. Negara lain sudah mulai evakuasi warganya masing-masing," ujarnya.
Kemlu RI mencatat jumlah WNI di Libya sebanyak 875 WNI. Dari jumlah itu 500-600 orang tercatat sebagai TKI di sektor formal, 130 mahasiswa dan sisanya adalah TKI sektor informal.
Kemlu mengimbau seluruh WNI, khususnya yang berada di Libya, Yaman dan Bahrain, selalu melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara-negara tersebut serta menjauhi keramaian.
(nrl/nvt)