Munhwa Ilbo sebagaimana dikutip AFP edisi Senin (21/2/2011) menulis, sekelompok pejabat NIS pada hari Kamis (17/2) mengunjungi kantor polisi kota Namdaemun dan mengambil semua bukti termasuk rekaman dari kamera CCTV hotel.
"Mereka datang ke kantor polisi dan mengambil semuanya ... kualitas rekaman CCTV sangat baik sehingga tidak akan sulit untuk mengidentifikasi para penyusup," kata salah satu petugas polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chosun Ilbo menyatakan, NIS membobol data militer Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui strategi negosiasi Indonesia terhadap penawaran Korsel yang menjual pesawat latih supersonik T-50 Golden Eagle, tank tempur utama K2 Black Panther dan misil portabel permukaan-udara. T-50 Golden Eagle merupakan saingan terdekat dari Yak-150 milik Rusia.
NIS berusaha mendapatkan data itu untuk mendukung kepentingan nasional yang berencana menjual 1.000 T-50 Golden Eagle hingga 2030.
Sedangkan Indonesia menegaskan, tidak ada data militer yang dicuri. "Kita pastikan tidak ada hubungan dengan kehilangan data militer apa pun. Pertahanan tidak ada kaitannya dengan itu," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat ditemui di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (21/2/2011).
(nrl/vit)