Penggantung Bocah di Aceh Mengaku Dengar Bisikan Gaib

Penggantung Bocah di Aceh Mengaku Dengar Bisikan Gaib

- detikNews
Sabtu, 19 Feb 2011 11:28 WIB
Jakarta - Ibrahim (31) menjadi gelap mata menghabisi nyawa sang keponakan, Nailul Nazwa (8), saat dibangunkan dari tidurnya nan lelap. Ibrahim mengaku mendapat bisikan gaib untuk mencekik Nailul keras-keras.

"Saya ada bisikan harus cekik dia kuat-kuat," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Armen Thai menirukan ucapan Ibrahim saat diperiksa.

Hal ini disampaikan Armen saat dihubungi detikcom, Sabtu (19/2/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan dia, Ibrahim dalam kesehariannya berprilaku baik. Ia juga tidak menganut ilmu hitam.

"Menurut kakaknya yang melihat, dan sempat dipukul, seolah bukan seperti dia. Dalam keseharian dia baik. Kakak dan abang iparnya juga titip jangan diapa-apakan adik saya," papar dia.

Menurut dia, Ibrahim awalnya tidak mengaku memukul 2 ponakan yang lain dengan kayu.

"Tetapi, si kakak melihat dia memukul. Dia mengaku memukul juga karena dengar bisikan. Saat diperlihatkan foto operasi otak ponakannya, dia agak sedih. Dia seperti kebingungan," kata Armen.

Tragedi pembunuhan ini terjadi pada Kamis (17/2) kemarin sekitar pukul 15.00 WIB di Kampong Doi, Kecamatan Ule Kareng, Banda Aceh. Ketika pasangan Yusuf Ahmad dan Naima sedang bekerja sebagai PNS, tiga anak mereka berada di rumah bersama pamannya, Ibrahim (31).

Warga lantas menemukan Nailul tewas tergantung dan diikat. Sidiqi dan Qardawi ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka parah hantaman balok di kepala. Sedangkan Ibrahim menghilang dengan motor Honda Supra.

Nailul tewas dibunuh Ibrahim. Sedangkan dua kakak Nailul kini masih dirawat di Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh. Keduanya masih dalam kondisi kritis karena juga dianiaya Ibrahim. Ibrahim sudah ditahan di Polresta Banda Aceh.

(aan/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads