1 Orang Tewas, 20 Masuk RS

Keracunan Roti di Pekanbaru

1 Orang Tewas, 20 Masuk RS

- detikNews
Senin, 17 Mei 2004 15:07 WIB
Pekanbaru - Sekitar 20 warga Kecamatan Kulim Pekanbaru keracunan setelah mengkonsumsi roti tanpa merek. Kini empat orang masih menjalani rawat inap di RSUD Pekanbaru, sedangkan satu orang lagi tewas.Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Bukit Raya, Iptu Susilo AS mengungkapkan hal itu kepada detikcom, Senin (17/5/2004) di ruang kerjanya Jl Kaharuddin Nasution Pekanbaru. Menurutnya, akibat mengkonsumsi roti tanpa merek itu, sekitar 20 orang di kawasan Kulim Pekanbaru terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat. Di antaranya, 16 orang, baik anak-anak serta orang tua, dilarikan ke Rumah Sakit Polri Pekanbaru.Namun demikian, ke-16 orang itu kini sudah kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan empat orang lagi sampai saat ini masih menjalani rawat inap di RSUD Pekanbaru. Ke-4 korban keracunan itu adalah Dini Trirati (14), Auli (22 bulan), Nuzul Fadli (21 bulan) dan Kamris (32 tahun)."Mereka masuk rumah sakit sejak kemarin siang. Dari pengakuan salah seorang korban, mereka mengalami muntah-muntah setelah mengkonsumsi roti tersebut. Sampai saat ini empat korban masih dirawat di RSUD Pekanbaru," kata Susilo.Sedangkan satu orang lagi, kata Susilo, meninggal dunia, juga diduga setelah makan roti itu. Korban meninggal bernama Masri (55) yang meninggal dunia pada Senin (17/5/2004) pukul 02.00 WIB dinihari."Pengakuan keluarga korban, Masri meningal dunia setelah makan roti. Namun demikian. kita masih menyelidi kematian tersebut. Sebab kita menemukan kesulitan karena tidak ada barang bukti yang bisa kita bawa ke laboratorium. Misalnya, sisa roti bekas muntahan itu sendiri," kata Susilo.Karena itu, lanjutnya, pihak Polsek Bukit Raya telah meminta izin keluarga Masri agar jenazah Masri dapat diotopsi untuk kepentingan penyidikan. "Awalnya keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. Namun setelah kita beri penjelasan, akhirnya keluarga korban mengizinkan,"kata Susilo.Saat ini, Polsek Bukit Raya telah mengamankan Dalnus Efendi (36) selaku produsen roti serta Irman Mistra (45) selaku agen roti. "Kita belum menetapkan status kedua orang itu. Kita masih melakukan penyidikan tahap awal dengan membawa barang bukti ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan barang bukti itu, nantinya baru kita bisa mentetapkan status kedunya,"katanya.KagetDalnus kepada detikcom mengatakan, dia sangat terkejut roti bikinannya telah menyebabkan jatuh korban. Selama ini, katanya, produksi roti yang telah berjalan selama empat bulan tidak pernah ada masalah. Bahan pembuatan roti juga tidak ada perubahan."Bahan yang saya pakai masih seperti biasanya. Tapi aneh kenapa yang mengkonsumsi bisa keracunan. Dugaan saya, ini ada persaingan bisnis. Sebab, sejumlah agen mengatakan, bahwa sejak roti saya beredar, sejumlah roti lainnya tidak laku lagi," kata Dalnus yang saban hari bisa menjual 1.000 bungkus roti. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads