"Kita sangat menyesalkan kenapa itu terjadi, kita akan melakukan langkah deradikalisasi," ujar Ketua Bidang Fatwa MUI KH Ma'ruf Amin di Gedung MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (16/2/2011)
Hal itu disampaikan usai bertemu dengan jajaran petinggi Mabes Polri. Tampak hadir, Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol Soenarko dan Kepala Bagian Penerangan Umum Divhumas Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka itu kita perlu mencari tahu akar permasalahannya," katanya.
Tak hanya berkembang, paham yang menyimpang itu juga sudah banyak pengikutnya. Kebanyakan para pengikut justru berani bertindak beringas.
"Tidak pasti apakah itu ada yang memprovokasi atau tidak. Tapi kita menduga
begitu, karena dulunya tidak," jelas Ma'ruf.
Masalah seperti ini memang bukan hal yang mudah untuk diselesaikan. Maka itu, dia berharap semua pihak tidak semakin memperkeruh keadaan. MUI meminta agar permasalahan ini diserahkan kepada pemerintah.
"Kita tidak boleh selesaikan masalah dengan kekerasan. Eksekusi itu urusan
pemerintah, kita hanya mengusulkan saja," tegas pria berkacamata ini.
"Tugas kita untuk dakwah agar mereka (para pengikut) itu kembali ke jalan yang lurus, tapi kalau usul pembubaran kita hanya bisa mengusulkan biar pemerintah yang eksekusi," pesan Ma'ruf.
Terkait keberadaan Ahmadiyah, MUI tidak akan merubah sikapnya. MUI jelas menganggap Ahmadiyah sebagai ajaran yang sesat sehingga perlu dibubarkan.
"Ahamadiyah telah melakukan penodaan agama, karena dia menyimpang, dan kita setuju untuk dibubarkan," tutupnya.
(lia/feb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini