Delegasi Keidenren dipimpin oleh Hiromasa Yonekura selaku Ketua. Rombongan yang kira-kira berjumlah 10 orang itu diterima Wapres di Kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (14/2/2011).
"Keidanren menyarankan untuk membuat mekanisme bilateral untuk pengurangan emisi karbon. Jadi kedua negara bisa saling bertukar mengenai pengurangan emisi karbon. Jepang menawarkan teknologi murah dan mampu hasilkan energi yang beroperasi dengan emisi karbon minimum," kata Juru Bicara Wapres, Yopie Hidayat, usai pertemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau REDD+ itu, kan, menjaga hutan untuk mengurangi emisi, tapi sekarang dengan cara lain berupa penggunaan teknologi yang ramah lingkugan baik untuk industri dan pembanguan pembangkit listrik," tandas Yopie.
Boediono juga menjelaskan, Indonesia mempunyai Satuan Tugas untuk program REDD+, yang diketuai oleh Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto. Nantinya, diharapkan skema kerja sama dengan Jepang bisa dimasukkan ke dalam program REDD+ secara keseluruhan.
"Wapres menugasi Menperin untuk membuat mekanisme itu secara secara rinci. Menperin diminta untuk meng-eksplore kerjasama ini," tutup Yopie.
(irw/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini