Tim Sukses Capres, Ragu-ragu, Kirim SMS, dan Langsung Beraksi

Tim Sukses Capres, Ragu-ragu, Kirim SMS, dan Langsung Beraksi

- detikNews
Sabtu, 15 Mei 2004 18:03 WIB
Solo - Pasangan capres dan cawapres ada yang sudah membentuk tim sukses hingga di daerah-daerah. Di Solo, ada yang sudah beraksi ada yang belum. Dari memesan ribuan kaos atau sekedar berkirim SMS.Sejauh ini forum-forum dukungan maupun tim sukses yang sudah dapat ditengarai muncul di Solo dan sekitarnya adalah dukungan terhadap pasangan Megawati-Hasyim. Maklum, meskipun mengalami penurunan suara yang cukup signifikan di daerah ini dalam Pemilu legislatif kemarin namun PDIP tetap berhasil menang di Surakarta, kecuali Kabupaten Karanganyar yang dimenangkan Golkar.Secara resmi PDIP telah membentuk Tim Mega Presiden di setiap kabupaten/kota. Tim ini telah melakukan pendekatan-pendekatan kepada para tokoh dan ulama di daerah mereka masing-masing. Namun sejauh ini para tokoh tua NU di Surakarta tidak bersedia duduk di dalam struktur tim bentukan PDIP itu."Sejauh ini respon para tokoh dan ulama sepuh NU di Solo dan sekitarnya cukup baik, namun tidak bersedia berada di dalam struktur. Kami bisa memaklumi karena mereka mempunyai tanggungjawab penuh sebagai pamong umat dan pemersatu seluruh lapisan masyakarat. Bagi kami yang penting adalah mereka mendukung," ujar Hariadi Saptono, tokoh PDIP Solo.Namun demikian bukan berarti semua warga NU menolak bergabung dengan tim sukses Mega-Hasyim secara terbuka. Wakil Ketua PCNU Solo, Abil Khoirudin, secara tegas menyatakan akan bergabung ke Tim Mega Presiden bentukan PDIP."Para kiai dan tokoh-tokoh tua NU mungkin punya pertimbangan sendiri untuk tidak bergabung secara terbuka dan kami menghormati keputusan itu. Sedangkan saya juga punya alasan tersendiri untuk mendukung Pak Hasyim," ujar Abil, salah satu tokoh muda NU di Solo.Di Solo dan sekitarnya, tidak cuma itu forum dukungan untuk Mega. Ada Muara Hati Nurani Untuk Megawati (Mutiara Mega), Aliansi Perempuan Indonesia (Api), Aliansi Perempuan Pendukung Megawati (Appem), Paguyuban Warga Kedungombo Mendukung Megawati, dan lain sebagainya. Meskipun sebagian besar didirikan oleh warga dan tokoh PDIP, namun forum-forum ini dibentuk di luar struktur partai."Bahkan akan didirikan Garis Keras Pendukung Megawati. Anggotanya adalah para mantan Forum 628 yang dulu gigih berada di belakang Mbak Mega menolak kongres rekayasa Orde Baru di Medan. Forum ini akan kami deklarasikan 21 Mei nanti, tepat enam tahun lengsernya Soeharto. Kami memiliki cara tersendiri dalam berjuang," kata Imanuel Sugeng, salah satu penggagas forum itu.Sejauh ini tim-tim sukses Mega-Hasyim tersebut telah bergerak dengan caranya masing-masing. API misalnya, sedang mencetak ratusan spanduk yang berisi ajakan agar kaum perempuan memilih presiden perempuan. Ada pula tim sukses yang sedang membuat ribuan kaos bergambar Mega-Hasyim.Tim sukses SBY-Kalla juga telah bergerak. Selasa (11/5/2004) lalu, SBY medeklarasikan tim suksesnya se Jawa Tengah dan DIY di Solo. Pesertanya sekitar 500 orang tim inti yang datang dari segala penjuru Jateng dan DIY. Di beberapa daerah seperti di Boyolali juga telah didirikan Jaringan Pendukung SBY (JPS), sedangkan di Sukoharjo didirikan Posko Informasi SBY (Pin SBY).Juga tidak kalah gregetnya adalah para pendukung dua capres yang berasal dari Solo, yaitu Wiranto dan Amien Rais. Pendukung Wiranto telah mendirikan Barisan Mendukung Wiranto (BMW) yang didirikan di masing-masing kabupaten dan kota di Surakarta. Partai Golkar juga berusaha mendekati PKB untuk bergabung dalam sebuah tim sukses, meskipun hingga kini PKB belum memberikan jawaban.Sedangkan pendukung Amien Rais datang dari PAN maupun Muhammadiyah. Koordinator Tim Sukses Amien Rais di Surakarta, Umar Hasyim, mengatakan timnya telah melakukan konsolidasi ke berbagai kalangan baik partai, ormas maupun kelompok pengajian agar bisa bersatu mendukung Amien Rais. "Sejauh ini kami yakin dukungan itu akan dapat kami raih," ujar Umar yang juga ketua DPD PAN Solo.Di luar tim sukses bentukan PAN, para pendukung Amien juga membuat forum dukungan. Forum Amien Rais for President (Forup) didirikan para mahasiswa di Surakarta yang pro-Amien Rais. Paguyuban Amien Rais untuk RI-1 (Pari) didirikan pendukung Amien di Boyolali. Bahkan Muhammadiyah Solo juga mendirikan tim sukses yag dikomandani Abdul Rozaq Rais, adik kandung Amien.Dari Yang Belum Terpikir Hingga SMS BerantaiHingga sejauh ini yang belum terdengar geliatnya adalah tim sukses untuk pasangan Hamzah Haz - Agum Gumelar dan pasangan Abdurrahman Wahid - Marwah Daud Ibrahim. Ketidaktersediaan dana hingga keragu-raguan sering menjadi alasan masing-masing pihak segera membentuk tim sukses.Sekretaris PPP Solo, Darsono, mengaku pihaknya belum memikirkan untuk mendirikan tim sukses. "Kami tidak memiliki dana memadai untuk itu. Kalau belum ada kucuran dana dari pusat atau wilayah bagaimana mungkin kami bisa bergerak. Minggu besok kami baru akan menggelar Rapimwil PPP Jawa Tengah. Mungkin keberadaan tim sukses itu akan dibahas dalam forum tersebut," ujarnya.Situasi yang lebih repot terlihat di kubu PKB dan para pendukung Gus Dur. Sejumlah alasan menjadi alasan untuk itu. Misalnya, majunya ketua umum PBNU Hasyim Muzadi sebagai pasangan Mega, kemungkinan Gus Dur tidak lolos persyaratan KPU, sikap Gus Dur dan DPP PKB cukup merepotkan massa pendukungnya.Gus Dur misalnya, merestui pencalonan Solahudin Wahid bahkan hadir dalam deklarasi pasangan Wiranto - Solahudin, padahal Gus Dur sendiri mencalonkan diri. Alwi Shihab juga telah menyatakan jika Gus Dur tidak lolos, PKB akan mendukung pasangan Wiranto-Solah. Pernyataan Alwi ini ini oleh para pendukungnya dinilai bahwa DPP PKB sendiri juga ragu-ragu atas lolosnya Gus Dur.Karenanya para pengurus serta kader PKB di Solo dan sekitarnya selalu terkesan enggan memberikan jawaban mengenai keberadaan tim sukses tersebut. Karena keragu-raguan itu pula mereka juga masih belum bersedia bergabung dengan tim sukses capres lain. Jawaban mereka masih berkisar pada, belum mendapat instruksi dari DPP terkait masalah tim sukses maupun penggalangan aliansi strategis.Namun demikian bukan berarti mereka diam. Dukungan mereka terhadap Gus Dur dapat dilihat dari maraknya pengiriman SMS berantai yang menyebar di kalangan mereka. Dilihat dari isinya, SMS itu dapat disimpulkan sebagai dukungan serta harapan mereka agar Gus Dur dapat lolos dari seleksi KPU.Lihat saja beberapa diantara SMS yang tersebar itu. 'Imam NU Kiai Sahal, Imam politik kita Gus Dur. Jangan bawa NU menjadi supra politik. Berpolitik harus lewat Parpol. Sebarkan SMS ini.' Pesan ini jelas bernada dukungan kepada Gus Dur dan membuka front serangan kepada Hasyim Muzadi.Bahkan ada pula SMS yang dipinjam dari seorang sastrawan kenamaan dunia, yang isinya, 'Di alam ini tiada yang bernoda kecuali fikiran, tak seorangpun boleh disebut cacat kecuali yang kejam. [William Shakesperare]. Mari kita sebarkan.'"SMS-SMS itu menyebar dari satu HP ke HP yang lain. Kadang-kadang cuma muter saja. Saya yang forward ke HP teman, lalu nantinya balik lagi ke HP saya. Seharusnya didistribusikan ke nomor HP teman yang bukan pendukung Gus Dur untuk memberikan gambaran. Lha kalau muter di barisan pendukung saja ya apa gunanya, tanpa itupun kami sudah mendukungnya," ujar Setyo, seorang aktivis muda PKB di Solo, sambil tertawa lepas. (djo/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads