Bandung - Komplotan perampok yang berjumlah 20 - 40 orang menjarah penumpang kereta api (KA) Serayu nomor 168 jurusan Jakarta-Bandung-Kroya pada Kamis malam (13/5/2004) lalu. Selain merampok para penumpang, komplotan tersebut juga mendorong 6 orang penumpang sampai jatuh. Tercatat sedikitnya 30 orang melaporkan kehilangan uang, tas maupun barang-barang bawaan lainnya.Kejadian tersebut baru diungkap Sabtu (15/5/2004) setelah diungkapkan oleh Humas PT KAI Daop I Jakarta Ahmad Sujadi kepada wartawan di Stasiun Bandung, Jawa Barat.Ahmad Sujadi menuturkan, berdasarkan dari laporan para penumpang, para perampok diperkirakan naik dari Stasiun Jatinegara dengan menyamar sebagai pengasong dan penumpang. Mereka beroperasi sangat rapi, dan tidak diketahui oleh penumpang, dengan beroperasi sepanjang Jatinegara sampai Stasiun Purwakarta."Pelakunya diperkirakan 20-40 orang. Sebelum melakukan operasinya, mereka memutus kabel listrik yang berada di belakang gerbong kereta makan. Ada tiga gerbong di belakang kereta makan, yakni kereta 6,7,8. Mereka memadamkan listrik setelah Cikarang," kata Sujudi.Jumlah kerugian belum dapat dipastikan, karena para penumpang tidak detail melaporkan kerugian yang diderita. Salah seorang korban yang didorong dari kereta bernama Toni sempat melaporkan apa yang dialaminya ke petugas stasiun. "Toni warga Cilacap mengaku setelah didorong berjalan kaki satu jam dan sampai Stasiun Cikarang pukul 23.00 WIB. Ia digiring oleh 4 orang, kemudian didorong saat kereta berjalan dengan kecepatan tinggi, sekitar 80 Km/jam. Ia mengaku kehilangan HP, uang Rp 920 ribu dan satu buah tas berisi pakaian," kata Sujadi.Para korban penjarahan sebenarnya sudah mau melaporkan ke stasiun kereta sebelum masuk Purwakarta. Namun mereka dilarang penumpang lain, yang belakangan diduga komplotan perampok itu juga. Baru setelah sampai di Stasiun Purwakarta mereka melaporkan kejadian yang dialami para penumpang. " Jumlah penumpang yang melaporkan kehilangan barang di Stasiun Purwakarta sekitar 30 orang," kata Sujadi.Kereta api Serayu menurut jadwal berangkat dari stasiuan Kota pukul 19.40 WIB. namun baru bisa berangkat pukul 20.25 WIB. Sampai di Purwakarta pukul 22.35 WIB dan baru berangkat dari Purwakarta pukul 01.35 WIB karena penumpang meminta ada pengawalan polisi.Sebagai antisipasi, KAI akan menindaklanjuti dengan mengaktifkan kembali pengawalan dari kepolisian. "Pengamanan polisi sempat dihentikan. Semula setiap kereta api dikawal 2 orang polisi. Sejak kemarin pengawalan sudah diaktifkan kembali," kata Sujadi.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini