Kualitas Intel Polri di Tingkat Polsek & Polres Dipertanyakan

Kualitas Intel Polri di Tingkat Polsek & Polres Dipertanyakan

- detikNews
Jumat, 11 Feb 2011 09:24 WIB
Jakarta - Dua aksi anarkisme berbau SARA di Cikeusik dan Temanggung menunjukan polisi tidak siap mengantisipasi amuk massa lewat deteksi secara dini. Kualitas intelijen Polri di tingkat Polsek dan Polres dipertanyakan.

"Fungsi intelijen di tingkat Polsek dan Polres lemah. Padahal ini ujung tombaknya kepolisian di masyarakat," ujar Ketua Presidium Indonesian Police Watch Neta S Pane kepada detikcom, Kamis (10/2/2011).

Neta menilai, seharusnya setiap anggota Polri, baik serse, lantas atau yang lainnya bisa merespons peristiwa apa yang hangat di masyarakat. Karena tugas polisi adalah mengayomi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tidak harus intel atau serse saja. Semua anggota polisi segharusnya dapat menjadi fungsi intelijen," tambahnya.

Neta pun meminta agar Kapolri mengevaluasi Kapolres di seluruh Indonesia. Menurutnya, banyak Kapolres yang tidak mau tahu keadaan sekitar teritorialnya. Hal ini dinilai berbahaya. Karena sebagai kepala kepolisian setempat, harusnya dia mengetahui secara pasti gejolak sosial maupun bahaya laten di daerah itu.

"Kalau kapolres bagus, intelijen bisa digas. Tetapi yang penting adalah mengganti para Kapolres dengan orang-orang yang punya kemampuan," jelas Neta.


(rdf/fay)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads