"Power tends to corrupt. Absolut power corrupt absolutely. Konon, kekuasaan itu cenderung bisa saja membuat orang melakukan penyimpangan, manakala kekuasaan itu amat absurd, maka penyimpangannya absurd pula," kata SBY dalam pidato perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Kupang, NTT, Rabu (9/2/2011).
Dari realitas tersebut, lanjut SBY, maka yang harus dipastikan untuk tetap terjadi di negeri ini, karena banyak godaan terhadap kekuasaan, penggunaan kekuasaan yang ada di mana-mana itu harus digunakan dengan tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY mengingatkan, siapa pun yang memegang kekuasaan, baik itu presiden, DPR, MA, MK, KPK, polisi, militer, penegak hukum, parpol, ormas, wapres, bahkan komunitas-komunitas tertentu, harus menggunakan kekuasaan secara patut, tepat, dan tidak disalahgunakan.
"Stabilitas politik, harmoni, dan kerukunan di antara anak bangsa, bahkan keamanan dan ketertiban secara langsung atau tidak langsung ditentukan apakah di negeri ini terjadi check and balances dari semua pemegang kekuasaan itu tadi. Dan saya garis bawahi, dan apakah dapat dicegah, penggunaan kekuasaan yang berlebihan, sewenang-wenang, dan melebihi kepatutannya," bebernya.
(ndr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini