Diyakini Ada, Imanda Berbagi Nomor PIN BB dan Nomor Handphone

Melacak Imanda Amalia

Diyakini Ada, Imanda Berbagi Nomor PIN BB dan Nomor Handphone

- detikNews
Jumat, 04 Feb 2011 17:05 WIB
Jakarta - Imanda Amalia menjadi salah seorang peserta milis ID Blackberry (IDBB). Karena milis merupakan media komunikasi secara online, tak satu pun peserta milis itu yang pernah bertemu Imanda secara langsung. Namun, dia berani berbagi nomor PIN BB dan nomor handphone ke beberapa orang. Salah seorang peserta milis yang pernah menelepon Imanda, merasa yakin bahwa Imanda telah meninggal dunia di Kairo.

Misteriusnya pemberitaan kematian Imanda membuat banyak orang menganggap bahwa Imanda hanyalah sosok virtual. Imanda diyakini hanya eksis di dunia maya dan media-media jejaring sosial. Apalagi, pelacakan pemerintah RI, Australia, dan PBB tidak menemukan sosok Imanda, yang diberitakan tewas di tengah pergolakan di Mesir.

Tapi, Dedy punya pandangan lain. Dia yakin bahwa Imanda benar-benar ada, berada di Gaza dan tewas di Mesir. "Sampai sekarang saya masih yakin," kata Dedy, salah seorang peserta milis IDBB, saat dihubungi detikcom, Jumat (4/2/2011). Saat itu, Dedy ditanya apakah dia yakin bahwa Imanda ada dan telah meninggal di Kairo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sah-sah saja Dedy meyakini hal itu. Sebab, dia punya bukti-bukti bahwa Imanda memang eksis di dunia nyata, meski dia tak pernah bertatap muka. Dedy berkomunikasi dengan Imanda tidak hanya terbatas pada milis di IDBB, tapi juga lewat saluran lain yang lebih nyata. Dedy mengaku sering berkomunikasi dengan Imanda lewat Blackberry Messenger (BBM). Dedy juga pernah berkomunikasi langsung melalui sambungan telepon.

Dedy mengaku mengenal Imanda sejak Oktober 2010 di milis IDBB. Namun, perkenalan itu kemudian berbuah saling tukar nomor handphone dan no PIN BB. Dedy tertarik dengan cerita-cerita Imanda yang diposting di milis, terkait kisah-kisah kemanusiaan di Gaza dan Timur Tengah.

"Saya tahu pertama kali ada demo besar di Mesir setelah dibroadcast dia lewat BBM. Dia membroadcast suasana di Kairo lebih dulu beberapa jam sebelum media-media Indonesia memberitakannya," ujar Dedy.

Selain itu, lewat BBM, Dedy juga sering melakukan komunikasi secara pribadi. Dedy sangat percaya bahwa Imanda adalah seorang dokter. Suatu saat dia pernah BBM menanyakan obat untuk anaknya yang saat itu sedang sakit. "Dia memberitahu penanganannya dan obatnya. Dia minta agar obat-obat itu diminum jangan berbarengan dengan meminum antibiotik," kata Dedy.

Selama Imanda berada di Gaza dan Kairo di hari-hari terakhir, Dedy juga terus berkomunikasi. Imanda juga bercerita saat dalam perjalanan dari Raffah ke Kairo pada Selasa (1/2/2011). Di saat berada di Lapangan Tahrir, pusat demonstrasi warga anti Hosni Mubarak, Imanda masih sempat berkomunikasi dengan Dedy. Imanda selalu membroadcast perkembangan di Kairo dengan selalu memunculkan waktu dan tempat 'Jabaliya Gaza Strip'.

Keyakinan Dedy bahwa Imanda adalah benar-benar ada juga didasarkan pada komunikasi telepon. Suatu saat, Dedy pernah menelepon Imanda selama beberapa menit. Saat itu, Imanda yang memang bersuara perempuan mengaku berada di Gaza.

Tapi, sepertinya ada yang aneh. "Nomor teleponnya nomor Indonesia," kata Dedy saat ditanya apakah nomor HP Imanda nomor Palestina atau nomor Indonesia. Meski sering berkomunikasi dengan BBM dan telepon, Dedy tidak pernah bertemu langsung dengan Imanda.

Lahir di Perth, Pernah Beberapa Tahun Tinggal di Jakarta


Berdasarkan komunikasinya dengan Imanda, Dedy mengetahui bahwa Imanda adalah warga Australia. Imanda lahir di Perth. Orangtuanya keturunan orang Indonesia. Saat ini, Imanda sudah bersuami dan memiliki satu anak. "Anaknya baru TK," kata Dedy.

Kalau memang lahir di Perth, mengapa Imanda bisa berbahasa Indonesia? Menurut Dedy, karena Imanda pernah beberapa tahun tinggal di Indonesia. "Suaminya juga berwajah Indonesia," kata Dedy. Saat ini, anak dan suaminya tinggal di Jerman. "Imanda pernah bilang pulang ke Jerman saat cuti beberapa waktu lalu," ujar Dedy.

Imanda juga punya hobi memelihara binatang. "Dia pernah memelihara ular dan ular itu kemudian disumbangkan ke kebun binatang Australia," kata Yanti Latona, moderator milis BB Chat. Lewat milis itu, Imanda juga berbagi alamat facebooknya: Nenkimandaamalia. Namun, akun facebooknya sudah ditutup sejak kemarin, setelah berita meninggalnya Imanda ramai diberitakan.

Yanti juga membenarkan bahwa Imanda pernah berbagi informasi bahwa dia sedang pulang ke Jerman tiga atau empat bulan lalu. "Tapi hanya beberapa di Jerman, dia kembali lagi ke Palestina," tutur Yanti.

Sebagaimana diberitakan, keberadaan Imanda misterius. Ada berita yang disampaikan bahwa Imanda tewas di tengah demonstrasi massa Mesir pada Rabu (2/4/2011) malam. Namun, keberadaan Imanda tak terendus oleh pemerintah Australia, pemerintah Indonesia, dan PBB.
(asy/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads