Ratusan Ribu Warga Mesir Banjiri Lapangan Tahrir

Ratusan Ribu Warga Mesir Banjiri Lapangan Tahrir

- detikNews
Selasa, 01 Feb 2011 18:44 WIB
Kairo - Aksi demonstrasi menuntut Presiden Mesir Hosni Mubarak turun tahta terus mendapat dukungan. Kini, ratusan ribu orang telah turun ke jalan dan membanjiri lapangan Tahrir, sebuah lapangan besar di Kairo yang berada di dekat sungai Nil yang selama ini dijadikan pusat demonstrasi.

Seperti diberitakan, AFP, Selasa (1/2/2011), gelombang ribuan orang turun ke jalan usai waktu dhuhur. Menurut pemantauan fotografer AFP, saat ini jumlah massa sudah mencapai ratusan ribu orang.

Aksi massa di hari ke delapan ini akan dijadikan aksi demonstrasi terbesar selama ini. Para demonstran merencanakan menggelar aksi yang dihadiri minimal 1 juta orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi longmarch menuju Lapangan Tahrir ini, para demonstran tampak mengibarkan banyak spanduk dan bendera Mesir. Mereka meminta Hosni Mubarak turun dari kekuasaan dan pergi dari Mesir.

Menyambut demonstrasi akbar warga Mesir ini, tentara Angkatan Darat telah dikerahkan untuk berjaga-jaga di banyak titik di Kairo. Tentara juga menutup banyak akses jalan menuju Kairo dan Alexandria.

Aktivitas ekonomi di kawasan Kairo seakan lumpuh. Toko-toko dan kantor bank tutup. ATM-ATM juga tidak bisa beroperasi.

Demonstrasi warga Mesir ini dilakukan sebagai dampak dari demonstrasi warga Tunisia yang berhasil memaksa pengambilalihan kekuasaan. Hosni Mubarak yang sudah memimpin Mesir selama 32 tahun dianggap diktator dan tidak pro rakyat.

Aksi demonstrasi di Mesir ini telah mengakibatkan korban tewas. Hingga kini jumlah korban tewas masih simpang siur. Namun, banyak media yang memberitakan sekitar 300 warga Mesir tewas. Terkait aksi demonstrasi ini, pemerintah Mesir juga telah memblokir akses internet.

(asy/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads