"Kami pastikan, produk yang saat ini beredar aman dikonsumsi bayi," kata Public Relation APMB, Yenny Fatmawati saat berbincang dengan detikcom, Senin, (31/1/2011).
Menurut Yenny, berbagai merek susu yang diproduksi perusahannya telah melalui proses standar mutu yang sangat ketat sesuai aturan pemerintah dan BPOM. Bagi APMB, keamanan makanan dan higienitas merupakan faktor utama dalam memroduksi setiap makanan untuk bayi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski riset tersebut telah dilakukan bebrapa tahun lalu, tapi dia mengaku tidak tahu nama-nama merek susu tersebut. Walaupun pihak APMB bukan pihak yang berperkara, tapi pihaknya akan merespon positif setiap perkembangan yang ada.
"Kami tidak tahu apa- apa saja nama merek tersebut," jelasnya.
Pekan lalu Mahkamah Agung (MA) telah memerintahkan Menteri Kesehatan untuk memublikasikan nama-nama produsen susu formula yang mengandung Enterobacter Sakazakii. Perintah membuka nama-nama susu formula ini bukanlah jalan mudah. Sedikitnya butuh waktu 4 tahun bagi penggugat yang juga pengacara publik, David Tobing, untuk memaksa Menkes bicara.
Polemik ini bermula ketika ketika para peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan adanya kontaminasi Enterobacter Sakazakii sebesar 22,73 persen dari 22 sampel susu formula yang beredar tahun 2003 hingga 2006. Hasil riset itu dilansir Februari 2008. Namun, IPB tidak bersedia menyebutkan merek susu yang dimaksud.
(asp/lrn)











































