Pembela Gus Dur Beriklan: Kenapa yang Cacat Fisik Dihalangi?

Pembela Gus Dur Beriklan: Kenapa yang Cacat Fisik Dihalangi?

- detikNews
Jumat, 07 Mei 2004 08:50 WIB
Jakarta - Aksi memperjuangkan hak Gus Dur untuk bisa bertarung dalam pilpres, terus berlanjut. Tidak sekadar aksi jalanan dan lewat jalur hukum, halaman iklan di koran pun dimanfaatkan untuk berjuang.Di harian Indopos, grup Jawa Pos, edisi Jumat (7/5/2004) misalnya, pembela Gus Dur yang mengatasnamakan Masyarakat Anti Diskriminasi memasang iklan hitam putih setengah halaman di halaman 11. Di dalamnya terdapat gambar sejumlah tokoh beken dunia, mulai dari Roosevelt hingga Gus Dur. Iklan serupa dimuat di Kompas edisi Kamis kemarin.Iklan itu dibuka dengan tulisan "Begitu Besar Sumbangsih Mereka pada Dunia". Lalu di bawahnya ada 8 foto tokoh yang mengalami cacat fisik beserta keterangannya. Gambar pertama adalah foto Franklin D Roosevelt, presiden AS. Dia digambarkan tengah duduk di atas kursi roda bersama seorang anak kecil. Di bawah gambar itu ada tulisan "Menderita polio, harus dipapah untuk berjalan."Gambar kedua adalah John F. Kennedy, Presiden AS yang turun mobil dengan memakai kruk. "Sangat lemah fisiknya dan tergantung pada obat-obatan untuk bertahan tiap harinya." Gambar ketiga, David Blunkett, Mendagri Inggris, "tunanetra". Berikutnya adalah Stephen Hawking, ahli Fisika dunia, "Lumpuh total fisik dan saraf".Gambar kelima adalah Ludwig van Beethoven, komposer, "tuna rungu". Lalu Taha Husein, Menteri Pendidikan Mesir, "tuna netra". Ketujuh, Marla Runyan, pelari Olimpiade, "penglihatan terbatas". Terakhir adalah gambar Gus Dur tengah tertawa lebar dengan tulisan,"penglihatan terbatas".Di bawah jajaran gambar itu ada tulisan penuh gugatan, "Kenapa yang cacat fisik harus dihalangi, sementara yang cacat moral justru sering diterima?" Di bawah tulisan itu terdapat tulisan Masyarakat Anti Diskriminasi, komplet dengan alamat korespondensinya.Seperti diketahui, Gus Dur yang masih digadang-gadang jadi capres PKB ini terganjal oleh SK KPU tentang syarat kesehatan presiden, yang mensyaratkan sehat penglihatan. Mahkamah Konstitusi dan Makhamah Agung telah mengalahkan perjuangan Gus Dur menggugat SK KPU itu. Gus Dur masih akan berjuang dengan menemui Ketua MA Bagir Manan guna meminta peninjauan atas putusan MA.Sementara, Golkar dan PPP turut "tersandera" tidak bisa meresmikan koalisinya karena semuanya masih menunggu hasil pertemuan Gus Dur dan Bagir Manan. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads