"Kalau disebut beliau diberi gelar Raja Batak, itu keliru. Nggak ada gelar Raja Batak," kata penggagas berdirinya Museum Batak Balige, TB Silalahi saat dihubungi detikcom, Minggu (16/1/2011).
Pendukung berdirinya Museum Batak Balige, menurut TB Silalahi adalah 6 suku Batak, yakni Dairi Pakpak, Karo, Simalungun, Toba, Mandailing dan Angkola. Dari 6 suku tersebut, cuma Suku Angkola saja yang memberikan gelar kehormatan kepada Presiden SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, karena yang memberi gelar kehormatan cuma Suku Angkola, jadi tidak lucu jika ada warga Batak yang menolaknya. Apalagi dari luar Suku Batak Angkola.
"Agak lucu juga kalau Batak Toba protes, karena Batak Toba dan yang lain selain Angkola hanya memberi pakaian kebesaran saja. Menteri-menteri yang datang ke sini juga sering diberi pakaian kebesaran," elak menteri pada era Orde Baru ini.
TB Silalahi juga mempertanyakan jika pemberian gelar kepada SBY ini berbau politis. Tugas dia cuma menyukseskan pembangunan Museum Balige dan diresmikan oleh Presiden SBY agar masyarakat Batak termotivasi dan terinspirasi untuk lebih maju.
"Jadi bukan saya yang memberi gelar. Saya tidak bisa mempengaruhi suku-suku yang lain. Saya hanya berkepentingan agar Presiden meresmikan Museum Batak ini karena penting untuk memberi inspirasi dan motivasi kepada generasi muda," elaknya.
Dia menambahkan, Presiden juga sering mendapat gelar kehormatan dari berbagai suku atau wilayah di Indonesia, seperti dari Aceh, Minang, Ambon, Maluku, Papua.
"Kenapa Batak diprotes. Jadi suku-suku yang lain juga memberi kehormatan, kenapa orang batak yang ribut. Jadi siapa yang mempolitisir, kita atau yang lain," tuntasnya.
Sebelumnya, seratusan orang dari Partukoan Naposo Bangso Batak (PNBB), salah satu organisasi suku batak di Medan, menggelar aksi demonstrasi menolak atas rencana pemberian gelar Raja Batak kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Massa menilai, SBY tidak pantas menyandang gelar raja batak karena tidak mampu memimpin bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Aksi serupa juga digelar di Bundaran HI, Jakarta Pusat, pukul 11.00 - 12.00 WIB. Massa memiliki argumen serupa, selain karena gelar itu bernuansa politis dan SBY tidak memiliki darah batak.
(anw/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini