Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai, di beberapa negara lain yang menjalankan konsep serupa, daerah yang dipilih berlokasi sekitar 400 km dari ibukota lama.
"Nggak ke Cikeas, pengalaman dari berbagai negara-negara ada 400 km jaraknya atau di bawah 400 km dari kota yang lama," kata Velix usai diskusi di LBH Jakarta, Jl Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (16/1/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diterangkan Velix, pemerintah serius untuk menjalankan konsep The Greater Jakarta, terutama untuk membuat Jakarta sebagai ibukota, tapi memindahkan pusat pemerintahan. Saat ini, kebijakan yang mengatur hal tersebut sedang diatur.
"Nanti ada penataan ruang, bicara tidak bicara batasan administrasi, tapi bicara tentang fungsi-fungsi ruang. Dan ini akan melibatkan Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Terutama tata ruang wilayahnya," jelas Velix.
Selain itu, pemerintah juga akan kembali menata ruang Jabodetabek. Tak menutup kemungkinan bakal ada perluasan hingga ke wilayah lain, yakni Purwakarta, Karawang hingga Sukabumi.
"Itu yang sedang dibahas, mengatur koordinasi kelembagaan. Bagaimana menata kota Jakarta, di lembaga di daerah Banten, Jabar dan Jakarta. Ada juga Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian PU, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan," paparnya.
The Greater Jakarta juga akan mengembangkan konsep investasi swasta. Meski pemerintahan bergeser, pusat bisnis akan tetap bergerak di Jakarta.
"Tergantung nanti bisa beberapa kota yang ada di pulau Jawa," tutupnya.
Presiden SBY mengungkapan ide The Greater Jakarta ketika menerima Rektor ITB Prof Akhmaloka dkk di Istana Negara, 11 Januari 2011. SBY mengungkapkan gagasan memperluas kawasan pertumbuhan ekonomi ke wilayah di luar Jakarta.
(mad/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini