GT Cimanggis, Gerbang Tol Miring Pertama di Indonesia

GT Cimanggis, Gerbang Tol Miring Pertama di Indonesia

- detikNews
Kamis, 13 Jan 2011 09:10 WIB
Jakarta - Jika Anda hendak ke Bogor atau sebaliknya lewat tol Jagorawi, tentu Anda akan melewati Gerbang Tol (GT) Cimanggis Utama yang mulai difungsikan Kamis (13/1/2010). Dibandingkan dengan GT lainnya, GT ini terbilang unik karena berbentuk miring atau serong.

GT Cimanggis Utama melayani pengguna jalan tol dari arah Ciawi, Bogor, Sentul, Cibinong, Gunung Putri dan Cimanggis.. Sebelum GT ini beroperasi, biasanya pengguna tol melakukan pembayaran  di GT TMII atau Pasar Rebo yang sangat padat.

PT Jasa Marga menyatakan, GT Cimanggis Utama merupakan gerbang tol miring pertama di Indonesia. Pembangunan GT ini yang menyerap biaya sekitar Rp 48 miliar ini sengaja didesain miring karena keterbatasan lahan. Pembangunan dilakukan sejak tanggal 22 Juni 2009. Jumlah gardu yang didesain miring/serong ada 18 gardu dan yang melintang (barrier) ada 5 gardu. Gardu dengan desain miring hanya melayani kendaraan kecil/sedan dengan tinggi maksimal 2,5 meter, sedang gardu melintang melayani kendaraan besar (truk/bus).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam siaran pers 10 Januari, PT Jasa Marga menyatakan, sebagaimana gerbang tol lainnya, Jasa Marga tetap memperhatikan unsur-unsur keamanan (safety) dalam membangun gerbang tol ini. Khusus mengenai keamanan, Gerbang Tol ini telah dilakukan safety audit pada tanggal 9 Desember 2010 oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balai Teknis Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum.

Khusus untuk gardu yang didesain miring/serong, dibagi menjadi 3 bagian (cluster). Masing-masing cluster terdiri dari 6 gardu. Lajur dari masing-masing cluster ini sudah dipisahkan menjadi tiga bagian sejak memasuki gerbang tol sampai dengan keluar gerbang tol (setelah transaksi). Sehingga kendaraan dari masing-masing cluster tidak akan menyatu. Dengan sistem ini, tentunya keamanan pada saat menjelang dan setelah transaksi akan lebih terjamin.

Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan transaksi dan memberikan kemudahan bagi pengguna jalan, Jasa Marga juga akan mengoperasikan Gardu Tol Otomatis di Gerbang Tol Cibubur. Pengoperasian gardu tol ini serupa dengan yang telah dioperasikan di Gerbang Tol Pasteur, Bandung.

GT Cimanggis Utama telah diuji coba sejak 30 Juni 2010. Tujuannya adalah mengurangi antrean transaksi di gerbang tol menuju Jakarta. Jasa Marga menyatakan,  pengguna jalan tol dari arah Ciawi, Bogor, Sentul, Cibinong, Gunung Putri dan Cimanggis yang biasanya melakukan pembayaran tol Ruas Jagorawi di GT TMII atau Pasar Rebo, kini pembayarannya dilakukan di GT Cimanggis Utama.

Sedang kendaraan dari arah Cibubur ke arah Jakarta yang saat ini sistem transaksinya dengan sistem tertutup (mengambil kartu tanda masuk di GT Cibubur dan membayar tol di gerbang keluar), kini menjadi sistem terbuka. Pengguna jalan tol langsung membayar tol pada saat memasuki GT Cibubur, dan bisa keluar di pintu keluar Pasar Rebo, TMII atau di UKI dengan tarif merata. Dalam penerapan perdana hari ini, kebijakan baru di GT Cibubur menyebabkan kemacetan parah di gerbang tersebut.

Bagaimana pengalaman Anda menggunakan GT Cimanggis? Atau mungkin Anda mengalami dampaknya? Ceritakan pada kami di redaksi@detik.com atau klik di sini. (nrl/vta)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads